MEDAN, iNewsMedan.id- Dalam rangka mendukung program pemerintah mempersiapkan Generasi Emas Indonesia yang cerdas dan berkarakter, Rumah Edukasi bekerja sama dengan Perguruan Sultan Iskandar Muda serta Yayasan Amal Bhakti Ibu Indonesia (YABII) menyelenggarakan kegiatan Anak Indonesia Mahir Coding dan Cinta Damai. Acara ini berlangsung pada 11-12 Desember 2024 di Perguruan Sultan Iskandar Muda, Sumatera Utara.
Kegiatan ini melibatkan 27 Sekolah Dasar dari berbagai wilayah di Sumatera Utara. Pada hari pertama, sebanyak 54 guru mengikuti pelatihan coding yang dipandu oleh Mulia Anton dari Rumah Edukasi. Guru-guru diajarkan menyelesaikan berbagai masalah menggunakan konsep coding secara menyenangkan, termasuk pemecahan soal matematika dengan bantuan program coding.
Selain itu, mereka juga dilatih menjadi pendamping atau fasilitator bagi siswa. Salah satu yang menarik adalah penggunaan robot yang memberikan respons berupa ekspresi untuk memvalidasi jawaban peserta.
Pada hari kedua, kegiatan dilanjutkan dengan permainan coding yang melibatkan 108 siswa dari 27 Sekolah Dasar, seminar parenting untuk 150 orang tua, serta pelatihan bagi guru. Dalam permainan coding, siswa dibagi menjadi 27 kelompok, masing-masing terdiri dari peserta lintas sekolah.
Selain melatih keterampilan coding, kegiatan ini juga mengajarkan toleransi, menghargai perbedaan, dan hidup damai di tengah keberagaman.
Seminar parenting menghadirkan dua narasumber. Meiske Y. Suparman, M.Psi., Psikolog dari YABII, menyampaikan materi tentang pentingnya penguatan karakter bangsa sejak usia dini. Menurutnya, pendidikan di usia dini lebih mudah tertanam dan bertahan sepanjang hidup.
Sementara itu, Mulia Anton membawakan materi tentang pembelajaran coding dan robotik berbasis STEAM (Sains, Teknologi, Teknik, Seni, dan Matematika). Ia menegaskan bahwa pembelajaran coding kini dapat dilakukan dengan cepat, bahkan dalam waktu kurang dari dua jam.
Acara ini akan berlanjut pada Kompetisi Greenmech Junior Programmer tingkat regional Sumatera yang dijadwalkan berlangsung 18 Januari 2025 di Kampus Eka Prasetya, Medan. Para guru yang sudah dilatih akan membimbing siswa masing-masing untuk berkompetisi. Kompetisi ini dikurasi oleh Pusat Prestasi Nasional Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.
Dipilihnya Perguruan Sultan Iskandar Muda sebagai lokasi kegiatan bukan tanpa alasan. Sekolah ini dikenal karena penerapan budaya toleransi dan semangat Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan sehari-hari, yang sejalan dengan visi YABII. Sejak tahun 2002, yayasan ini telah meluncurkan program Anak Indonesia Membangun Budaya Damai, yang diresmikan Presiden Megawati Soekarnoputri.
Dr. Sofyan Tan, Pembina Yayasan Perguruan Sultan Iskandar Muda sekaligus Anggota Komisi X DPR RI, menyambut baik program ini. Menurutnya, pembelajaran berbasis coding dan cinta damai sejalan dengan konsep pendidikan yang diterapkan di Perguruan Sultan Iskandar Muda.
"Kita perlu mengembangkan manusia yang cerdas, berkarakter, berakhlak baik, dan mampu berkolaborasi. Kami mengajak sekolah-sekolah lain untuk bersama-sama mewujudkan Generasi Emas Indonesia yang lebih baik," ujarnya.
Program ini juga menjadi kelanjutan dari inisiatif YABII dan Rumah Edukasi yang sebelumnya diresmikan oleh Dirjen GTK Kemendikbud RI pada 2020.
Editor : Ismail
Artikel Terkait