Peserta mendapatkan pelatihan mendalam mengenai cara memanfaatkan AI sebagai alat bantu yang dapat menciptakan pengalaman belajar yang lebih adaptif, efisien, dan menarik. Lebih dari itu, pelatihan juga menekankan pentingnya pendekatan etis dalam penggunaan AI, dengan mempertimbangkan nilai-nilai moral, humanisme, dan prinsip keberlanjutan pendidikan.
Narasumber penyelenggara kegiatan, Erika Christine Panggabean S. Kom. M. M mengungkapkan rasa bangga dan harapannya atas keberhasilan pelatihan ini.
“Kami percaya bahwa teknologi AI, jika digunakan secara bijak dan bertanggung jawab, dapat menjadi mitra strategis dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Teknologi ini bukan untuk menggantikan peran pendidik, tetapi untuk memperkuat proses belajar-mengajar sehingga lebih relevan dengan tantangan era digital,” ujar beliau.
Salah satu peserta, Kristina Panjaitan juga menyampaikan pengalamannya mengikuti pelatihan ini.
"Materi yang diberikan sangat relevan dan membuka wawasan baru bagi kami untuk menerapkan AI dalam pendidikan. Saya optimis bahwa ilmu ini dapat berdampak besar dalam menciptakan pembelajaran yang lebih efektif dan menyenangkan," ungkapnya.
Pelatihan ini diharapkan tidak hanya memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan praktis, tetapi juga mendorong para peserta untuk menciptakan inovasi baru di bidang pendidikan yang berbasis teknologi.
Dengan pemanfaatan kecerdasan buatan secara bijak, visi untuk menciptakan ekosistem pendidikan yang inklusif, modern, dan berkelanjutan di Indonesia menjadi semakin nyata.
Editor : Chris
Artikel Terkait