Kata Iskandar, mendengar serangan yang dilancarkan kedua negara baik dari Ukraina dan Rusia membuat mereka khawatir menjadi sasaran. Di mana, mereka bersembunyi di bunker tempat mereka tinggal hingga harus mengungsi di bawah lantai pabrik tempat mereka bekerja.
"Jadi ada timbul rasa ke khawatiran saat hari ketujuh nginap di bungker. Di tengah malam ada 'kacang ijo' (Tentara) mereka ada 20 orang lengkap dengan senjata dan mobil tempur untuk istirahat di dekat pabriknya bekerja," ucapnya.
"Saya khawatir karena mereka itu (Tentara Ukraina) target karena tiba-tiba nanti mereka diserang makanya kami punya inisiatif untuk pindah ke pabrik yang berada di lantai bawah karena disini sepi tidak ada yang lewat," ujar Iskandar.
Iskandar menjelaskan, empat hari belakangan ini tentara Ukraina lewat di kawasan pabrik ini sepertinya mereka membuat tempat istirahat dan timbul ke khawatiran bagi dirinya dan teman-temannya.
"Namun, Alhamdulillah disini stok makanan cukup sampai saat ini. Kontak senjata juga dekat disini. Banyak tentara yang melakukan kontak senjata dekat di sini. Untuk saat ini semuanya masih baik tapi kita tidak berani untuk keluar," ungkapnya.
Editor : Odi Siregar
Artikel Terkait