"UMK rentan terkena dampak ekonomi, seperti pada masa pandemi Covid-19 beberapa tahun lalu. Oleh karena itu, UMK membutuhkan fasilitasi, koneksi, dan pembinaan agar produk-produknya dapat diterima baik secara regional maupun global," ujarnya.
Satria menjelaskan bahwa Pertamina sebagai perusahaan di bidang minyak dan gas turut bergerak dalam program ini untuk mendukung dan mendorong perekonomian masyarakat. Program UMK Academy akan terus berlanjut dan berkelanjutan, bukan hanya melibatkan Pertamina, tetapi juga pemerintah daerah dan instansi lainnya.
"Dari 300 UMK yang terpilih, yang menunjukkan kualitas terbaik akan masuk ke UMK Academy tingkat nasional dan mendapatkan pembinaan lebih lanjut. Pada tingkat nasional, akan dipilih dua UMK terbaik yang akan mewakili dalam tingkatan selanjutnya. Program ini memberikan banyak manfaat bagi UMK, termasuk konektivitas dan peluang ekonomi yang lebih luas," tandas Satria.
Salah satu peserta Pertamina UMK Academy 2024 dari Padangsidimpuan, Sa'diahno Putri Rizky Siregar mengatakan bahwa dirinya terpilih menjadi peserta diajang ini untuk mengembangkan usahanya agar lebih meningkat.
"Usaha saya yakni Dapur Rizky Jaya. Saya terpilih dalam ajang ini untuk bisa memajukan usaha saya agar kedepan lebih meningkat," ucapnya.
Semantara itu, Tri Handayani yang merupakan pemenang UMK Academy 2021 dalam usaha keripik kulit ikan Patin merasa sangat senang karena telah mengekspor usahanya hingga ke luar negeri dengan jumlah 2,5 ton.
"Alhamdulillah, saya menjadi pemenang tahun 2021 dan Pertamina memberikan mesin siller modern yang dipergunakan untuk usahanya dan membantu kinerjanya dan meningkatkan penjualannya," ucapnya.
"Alhamdulillah juga hasil usahanya saat ini sudah ekspor perdana keripik kulit ikan Patin ke Kuala Lumpur, Malaysia sebanyak 2,5 ton. Saya berpesan untuk UMK yang lain agar jangan menyerah dan fokus untuk mengikuti pembinaan dari Pertamina," pesannya.
Editor : Jafar Sembiring
Artikel Terkait