PN Lubuk Pakam Vonis 1 Bulan dan 7 Hari Terdakwa Kasus Fidusia

Ismail
Ilustrasi. (Ist)

LUBUKPAKAM, iNewsMedan.id – Pengadilan Negeri Lubuk Pakam menjatuhkan putusan 1 bulan dan 7 hari penjara terhadap terdakwa kasus fidusia berinisial HS. Putusan tersebut dibacakan pada Selasa, 4 Juni 2024, dalam sidang terbuka untuk umum. 

Terdakwa HS (40) warga Kecamatan Pagar Merbau, Kabupaten Deli Serdang, dinyatakan bersalah karena melakukan tindak pidana mengalihkan benda yang menjadi objek jaminan fidusia tanpa persetujuan tertulis dari penerima fidusia. 

Berdasarkan hasil pemeriksaan dan pembuktian di persidangan, terdakwa telah melakukan pembelian secara kredit satu unit mobil Daihatsu pada PT Adira Dinamika Multi Finance, Tbk. Namun, tanpa izin tertulis dari PT Adira, terdakwa mengalihkan mobil tersebut kepada pihak lain. 

"Perbuatan ini menyebabkan PT Adira mengalami kerugian sebesar Rp126.480.137," sebut majelis hakim yang diketuai Demon Sembiring dalam amar putusannya dikutip Rabu (7/7). 

Selain itu, terdakwa juga dihukum membayar denda sebesar Rp1.000.000,00. Jika denda tersebut tidak dibayar, maka akan digantikan dengan pidana kurungan selama 2 hari. 

Dalam nota putusannya, majelis hakim menyatakan terdakwa terbukti bersalah melanggar Pasal 36 Undang-Undang Nomor 42 Tahun 1999 tentang Jaminan Fidusia dan peraturan perundang-undangan lainnya yang bersangkutan. 

Menariknya, putusan ini menyebutkan bahwa terdakwa baru melunasi hutangnya di PT Adira setelah proses hukum berjalan. Hal ini menunjukkan bahwa terdakwa hanya melakukan pelunasan setelah merasakan tekanan dari proses hukum yang dihadapinya, sehingga memperlihatkan niat terdakwa yang tidak kooperatif sejak awal. 

Putusan ini lebih rendah dari tuntutan Jaksa Penuntut Umum yang sebelumnya meminta agar terdakwa dihukum 2 bulan penjara dan denda Rp2 juta. 

Menanggapi putusan ini, Cluster Collection Head Medan 2, Syafaruddin Nasution, menyampaikan bahwa pihak Adira merasa cukup puas dengan putusan tersebut karena nasabah sudah melunasi kewajibannya. 

"Kami berharap ke depannya tidak ada lagi debitur yang melakukan over kredit di bawah tangan tanpa sepengetahuan resmi pihak Adira Finance cabang Medan. Saat ini PT Adira Finance Medan sedang gencar melaporkan debitur dengan kasus yang sama," ujar Syafaruddin. 

Ia menambahkan,  terdakwa HS adalah salah satu debitur yang mereka laporkan dari sekian banyak yang sudah mereka laporkan. 

" Sebelumnya, kami telah melakukan tindakan persuasif dengan memberikan surat peringatan dan somasi kepada debitur sebelum menempuh jalur hukum,"ungkap Syafaruddin. 

"Namun, kadang debitur tidak mengindahkannya sehingga kami terpaksa menempuh jalur hukum," tutup Syafaruddin.

Editor : Ismail

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network