Apindo Sumut Gelar Literasi dan Inklusi Keuangan bersama PT Ciptadana Asset Management

Jafar
DPP Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Provinsi Sumatera Utara gelar literasi dan iklusi keuangan di Hotel Grand Mercure Maha Cipta Medan Angkasa, Medan. (Istimewa)

Asosiasi Emiten Indonesia (AEI), melalui Direktur Eksekutif-nya Dr.Ir.Kurnadi Gularso, mengatakan hal serupa melalui pernyataannya, dengan terlaksananya acara Menuju Indonesia Maju Melalui Literasi dan Inklusi Keuangan, harapannya akan banyak pengusaha yang terbantu usahanya apabila ingin mendapat pendanaan melalui go public, juga Kredit Usaha Rakyat (KUR).

"Kita perlu memanfaatkan pasar modal, untuk mengembangkan usaha," katanya.

Sementara itu, M. Pintor Nasution sebagai wakil dari BEI Kantor Perwakilan Sumatera Utara mengatakan bahwa pemahaman pelaku bisnis khususnya di Sumatera Utara, harus bisa melihat peluang sumber pendanaan tidak hanya melalui IPO saham, namun bisa juga lewat obligasi.

"Pemahaman pelaku bisnis harus bisa melihat sumber pendanaan dari berbagai sektor," jelasnya.

Para pelaku Jasa Keuangan yang hadir yakni NOBU Bank, yang diwakili oleh Ermaliana sebagai Nobu Bank Region Head, mengatakan bahwa NOBU Bank siap membantu pelaku bisnis di Sumatera Utara agar bisa mempercepat pertumbuhan dari aspek bisnis, networks, ide dan terobosan baru.

"Program-program kami sebagai bagian dari misi literasi dan inklusi dari NOBU Bank," tambahan dari Ibu Ermaliana.

Hanwha Life Indonesia, adalah perusahaan asuransi jiwa asal Korea Selatan, yang pada kegiatan ini diwakili oleh Alexander Febriano Widjanarko, sebagai Chief Culture Officer Hanwha Life Insurance, mengatakan bahwa sangat penting dalam memberikan literasi keuangan terutama dalam sektor asuransi, khususnya untuk pelaku bisnis.

Bahwa perlindungan merupakan aspek penting untuk menjalani kestabilan dalam menjalankan bisnis. 

"Asuransi dapat memberikan rasa aman, dalam menjalankan bisnis," katanya.

Pendanaan bagi pelaku bisnis juga dapat diperoleh dengan cara melantai di bursa melalui Initial Public Offering (IPO) atau menerbitkan obligasi, yang prosesnya didampingi oleh perusahaan sekuritas.

Adapun sebagai narasumber dalam kegiatan ini yaitu Jogi Huxany Fatah, Head of Virtual Branch Priority PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk yang menjelaskan bahwa pasar modal dapat menjadi sumber pendanaan dalam bisnis, apalagi sekarang dapat memanfaatkan kemajuan digital.

Trimegah Sekuritas mendukung pernyataan Bursa Efek Indonesia bahwa IPO Saham dan Obligasi dapat menjadi opsi untuk memperoleh pendanaan dari pasar modal.

Kemudian, Indrawan Rahardja, selaku Head of Compliance PT Ciptadana Asset Management, membicarakan tentang Reksa Dana sebagai pilihan investasi para pelaku bisnis. 

Selain membicarakan Reksa Dana Terbuka yang ditawarkan melalui Penawaran Umum, seperti Reksa Dana Saham dan Reksa Dana Pasar Uang, Indrawan Rahardja juga membahas mengenai Reksa Dana yang ditawarkan tanpa melalui penawaran umum untuk investor profesional, yaitu Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT). 

RDPT berinvestasi pada instrumen investasi seperti Medium Term Notes (MTN). Para pelaku usaha, dapat memikirkan penerbitan MTN ini, sebagai alternatif pembiayaan; dimana Manajer Investasi dapat menjadikannya sebagai underlying asset dari RDPT yang dikelolanya.

Dengan diadakannya acara ini, diharapkan para pelaku usaha dapat memiliki pengetahuan yang lebih mendalam mengenai jasa keuangan yang ada, sehingga dapat memanfaatkannya secara optimal. 

Pemanfaatan jasa keuangan untuk mendukung kegiatan usaha baik dari sisi pembiayaan dan investasi, serta perlindungan diri, merupakan kunci untuk dapat memperoleh kesuksesan menjalankan usaha.

Editor : Chris

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network