Ekonom Bank Mandiri: Ekonomi Indonesia Stabil di Tengah Eskalasi Risiko Geopolitik Global

Ismail
Ekonom Bank Mandiri: Ekonomi Indonesia Stabil di Tengah Eskalasi Risiko Geopolitik Global (Ist)

Pada sektor sektoral, penyelenggaraan Pemilu 2024, tren mobilitas masyarakat yang tinggi, dan harga-harga komoditas yang relatif tinggi menjadi pendorong pertumbuhan. Sektor Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib mencatatkan pertumbuhan tertinggi sebesar 18,9% yoy pada triwulan I 2024. Sektor akomodasi dan restoran serta pertambangan juga tumbuh tinggi masing-masing sebesar 9,39% dan 9,31%.

Sektor pengolahan yang merupakan sektor terbesar di ekonomi Indonesia mencatatkan pertumbuhan sebesar 4,13% yoy pada triwulan I 2024. Sektor industri manufaktur yang tumbuh tinggi adalah yang terkait program hilirisasi dan berorientasi pasar domestik, seperti kimia, farmasi, makanan dan minuman. Namun, sektor manufaktur berorientasi ekspor, seperti tekstil dan furniture, mengalami tekanan.

"Secara umum, harga-harga komoditas memang terkoreksi namun masih menguntungkan. Perusahaan di sektor komoditas seperti CPO, karet, batubara, dan nikel melakukan efisiensi untuk mempertahankan margin keuntungan di tengah volatilitas harga yang tinggi," tambah Asmoro.

Pelemahan kondisi ekonomi global juga mulai berimbas pada komponen investasi dan neraca perdagangan. Pertumbuhan investasi pada triwulan I masih lambat, terutama karena rendahnya investasi non-bangunan. Kinerja neraca perdagangan masih mencatatkan surplus meski dengan nilai yang terus menurun.

Andry Asmoro menegaskan bahwa potensi risiko ke depan masih besar dengan berlanjutnya gejolak geopolitik global, kenaikan harga energi dan pangan, serta tekanan dari keluarnya investasi portofolio asing yang menyebabkan penguatan US Dollar. Oleh karena itu, suku bunga acuan belum akan turun dalam waktu dekat.

Meski demikian, ekonomi Indonesia diperkirakan masih cukup resilien menghadapi gejolak global. "Berakhirnya tahapan Pilpres akan mendorong keyakinan pelaku ekonomi untuk ekspansi, dan dimulainya tahapan Pilkada juga dapat memberikan dorongan terhadap pertumbuhan konsumsi. Kami memproyeksikan ekonomi Indonesia akan mencatat pertumbuhan sehat sebesar 5,06% pada tahun 2024," tutup Andry Asmoro.

Editor : Ismail

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network