PROSES Talqin kepada seseorang yang nafasnya sudah di ujung ajal seharusnya dilakukan dengan ketenangan tanpa kegaduhan. Membantu mereka mengucapkan bacaan talqin berupa kalimat Tauhid "Laa ilaaha illa Allah" menjelang akhir hayat adalah bagian dari bimbingan menuju surga.
Rasulullah shallalahu 'alaihi wa sallam pernah menyatakan,
"Siapa pun yang mengucapkan 'Laa ilaaha illa Allah' sebagai ucapan terakhirnya, ia akan masuk surga" (HR. Abu Dawud, Irwa’ul Ghalil, no. 679).
Menurut penjelasan Ustaz Raehanul Bahraen di unggahan Instagramnya dikutip pada Rabu (6/11/2023), ada beberapa aspek yang kurang tepat dalam pelaksanaan talqin.
Salah satu kesalahan yang tak seharusnya dilakukan adalah mengulang-ulang talqin ("Laa ilaha illallah") dengan keras, bahkan melakukannya secara berjamaah di sekitar orang yang akan meninggal.
Tindakan ini bisa menciptakan kegaduhan dan mengganggu ketenangan orang yang akan menghadapi ajal.
Imam An-Nawawi menjelaskan, "Disarankan untuk tidak terus-menerus mengulang talqin agar suasana tidak terasa sempit dan menyulitkan bagi mereka yang sedang menjalani sakaratul maut" (Siyar A'lam An-Nubala 4/418).
Berikut adalah cara yang tepat proses talqin:
1. Menjaga suasana agar tetap tenteram.
2. Mendampinginya dengan suara lembut di dekat telinganya untuk membantunya mengucapkan kalimat "tauhid".
3. Jika dia telah mengucapkannya, tetaplah tenang dan berdoa dengan banyak.
4. Jika dia berbicara lagi dan mengucapkan kata-kata lain selain "kalimat tauhid", lakukan talqin kembali dan bimbing dia sekali lagi.
5. Teruslah melakukan hal ini hingga kalimat terakhir yang diucapkannya adalah kalimat tauhid, semoga dengan ini ia akan masuk surga sebagaimana yang disebutkan dalam hadits.
Semoga Allah memudahkan kita saat menghadapi saat-saat sakaratul maut dan menjadikan kalimat tauhid sebagai ucapan terakhir.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait
