Ucok Kardon menyoroti kurangnya kolaborasi antara pemerintah dan perguruan tinggi dalam merumuskan indikator yang terukur untuk clean and good governance. "Hari ini, kita lihat di Sumatera Utara, perguruan tinggi seakan enggan berkolaborasi dalam pembangunan infrastruktur," ungkapnya.
Dia menegaskan bahwa jika para akademisi memberikan masukan, kegagalan proyek dapat diantisipasi. "Namun ini kita lihat sendiri, para akademisi ini diam. Tidak ada suaranya," ungkapnya.
Ucok Kardon menekankan bahwa keterlibatan aktif para akademisi bukan hanya tanggung jawab, tetapi juga peluang besar untuk meningkatkan kualitas program infrastruktur di Sumatera Utara dan secara luas, di Indonesia.
"Kaum intelektual universitas ikut berperan langsung dalam proses pembangunan infrastruktur akan membuat program tersebut lebih berkualitas dan lebih baik dari semua sisi," pungkasnya.
Editor : Ismail
Artikel Terkait