FESTIVAL dan tradisi di Jepang mempunyai beragam bentuk, salah satu di antaranya yakni tradisi unagi. Unagi jika diartikan berarti belut dalam bahasa Indonesia.
Berbeda dengan belut di Indonesia, belut di Jepang memiliki ukuran lebih besar, diameternya bisa mencapai 6-7 cm apabila sudah berusia dua tahun.
Dilansir dari beragam sumber, tradisi unagi telah ada sejak era Yunani kuno.
Wanita Jepang saat itu membiarkan si hewan licin ini bergerak di dalam organ kewanitaannya. Hal tersebut nantinya membuat wanita terasang hingga mencapai orgasme.
Hal ini dilakukan karena belut dianggap sebagai afrodisiak alami atau senyawa pembawa rangsangan alami untuk masyarakat Jepang.
Meski demikian, tradisi unagi ini bisa membahayakan dan bisa merusak organ kewanitaan.
Belut bisa membawa bakteri salmonella dan berbagai parasit lainnya yang berbahaya untuk kesehatan organ intim. Untuk itu, tradisi unagi ini telah hilang di era modern karena wanita menganggap hal tersebut kotor.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait