“Saya coba daftar dan masuk lolos level 1 diadakan Februari 2023. Namun omzet sempat turun drastis, karena pada Februari agak low seasion jualan di Januari,” katanya.
Dia menyebutkan, awalnya menjual kue mulai harga Rp60.000 untuk ukuran16 cm. Untuk yang paling besar ukuran 24 cm seharga Rp260.000. “Sekarang harganya mengikuti, yang Rp60.000 sekarang sudah Rp130.000,” ujarnya.
Setelah mengikuti pelatihan yang mengajarkan manajemen produksi, pemasasaran, Dina kemudian memberanikan diri hingga memperkerjakan karyawan yang merupakan tetangga di lingkungan perumahan, pada bulan Juni 2023.
“Pelatihan (Balatkop) itu, saya merasakan efeknya, omzet naik dari 3-4 kali dalam 3 bulan (belasan juta) dari sebelum ikut pelatihan. Saat ini sudah merambah ke wedding tar, selain pesanan, ada cake, snack acara,” ujar Dina.
Menurutnya, materi yang diajarkan di Balatkop telah menjawab kebutuhannya dalam mencari uang yang ‘hilang’. “Selama ini kan saya kelihatan omzet banyak, duit banyak tapi uangnya enggak ada, ternyata tuyulnya kita sendiri. Ya karena uang diambil tidak dicatat, pembukuan usaha dan pribadi tercampur,” ujarnya.
Setelah mengikuti pelatihan di Balatkop, dia jadi tahu harus memisahkan antara uang pribadi sama usaha, termasuk aset. “Jadi kini bisa tahu pemetaan pasar, karena selama ini tak tahu,” katanya.
Dina menceritakan beberapa kejadian menarik selama menjalani roda bisnis kue ultah. Di antaranya memenuhi pesanan yang sifatnya mendadak.
“Ada pesanan mendadak barusan 2 minggu lalu. Pesan jam 9 malam untuk jam 12 malam. Dalam 3 jam sudah siap. Saat itu untuk surprise istrinya yang ultah. Eh besoknya juga ada pesanan di jam 11.30 untuk jam 12.00 WIB,” ujarnya.
Meski usaha rumahan kue ultah yang dirintisnya dari nol kini perlahan membuahkan hasil, ia terus berupaya mengembangkannya dengan inovasi maupun kreativitas tampilan dalam penyajian kue ultah.
Dia juga berharap apa yang dilakukannya bisa menumbuhkan semangat para wanita khususnya ibu-ibu dalam merintis usaha rumahan. “Pesan buat wanita khususnya ibu-ibu kalau punya skill asalkan kita mau berusaha pasti bisa, enggak usah takut, coba dulu,” ujar Dina.
“Dari kesalahan kita tahu mana yang benar, kalau enggak dicoba kita tidak tahu mana yang benar, jadi coba tetap saja dulu. Masalah gagal itu nanti urusan belakangan. Kita kalau takut gagal berarti kita takut berhasil,” ujarnya.
Artikel ini telah terbit di halaman iNewsJateng.id Kisah Dina Julianti, Dari Jualan Ayam Kremes Kini Sukses Bisnis Kue Ultah Beromzet Belasan Juta
Editor : Odi Siregar
Artikel Terkait