Pada kegiatan tersebut, tim Pemas FP USU membantu menyelesaikan permasalahan tersebut dengan memberikan hibah mesin pengering serta mesin pengemas.
Saat ini, kemasan terasi AB menggunakan plastik bening lalu pada bagian luarnya dilapisi lagi dengan kertas sampul dan ditempel label. Sedangkan untuk kemasan lainnya untuk penjual eceran, hanya dikemas dalam plastik bening.
Untuk memperluas pasar, tentunya butuh kemasan yang lebih menarik dan dapat menyimpan bahan didalamnya lebih lama. Mesin pengemas yang dihibahkan pada kegiatan ini berupa vacum sealer yang akan mengeluarkan udara dari kemasan plastik agar terasi siap pakai juga memiliki umur simpan yang lebih panjang lagi.
Setelah penyerahan mesin tepat guna dilakukan bimbingan teknis penggunaan kedua mesin tersebut oleh Putri Chandra Ayu, STP., M.Si dibantu dengan mahasiswa agar usaha terasi AB dapat menggunakan mesin dengan baik dan melakukan perawatan mesin juga.
Hal ini ditanggapi dengan sangat antusias oleh kelompok usaha Atha Baroe Terasi di Desa Pulau Kampai.
"Dengan menggunakan teknologi ini, kita nanti bisa lebih percaya diri memperkenalkan terasi AB keluar Desa Pulau Kampai dan memasuki pasar Indonesia menuju dunia. Lalu, terasi AB juga akan lebih tahan lama karena udara dalam kemasan sudah tidak ada lagi," pungkasnya.
Editor : Odi Siregar
Artikel Terkait