iNews.id - Kesuksesan akting Reza Rahadian, yang berperan sebagai Aris di drama serial Layangan Putus patut diacungi jempol. Berkat aktingnya itu, Reza pun menjadi pembahasan banyak orang di dunia maya. Semisal mencari cerita masa lalunya, dan bahkan agama yang dianut.
Perlu Anda tahu, kisah serial Layangan Putus sukses memancing emosi para penonton dengan adanya konflik rumah tangga antara Aris dan Kinan (Putri Marino) karena pihak ketiga, yakni Lydia (Anya Geraldine). Di balik aktingnya, Reza memiliki sederet fakta yang jarang disorot publik.
Mulai dari masa lalunya yang menjadi pedagang keliling hingga fakta berpindah agama pun baru terbongkar belum lama ini. Penasaran?
Berikut telah MNC Portal Indonesia rangkum lima fakta Reza Rahadian, dikutip dari kanal YouTube Daniel Mananta Network, Sabtu (15/1/2022).
1. Jualan dan mengajar les
Sebelum sukses seperti saat ini, Reza Rahadian sempat berjualan karpet dan mengajar les demi membantu perekonomian keluarganya. Pasalnya, saat itu sang ibunda telah kehilangan pekerjaanya, tepat ketika adiknya lahir.
Reza yang masih berumur 15 tahun lantas memutar otak untuk membantu kebutuhan keluarga serta meringankan beban ibunya. Alhasil, dia pun rela berdagang keliling menjual karpet dan mengajar les demi membangkitkan ekonomi keluarganya.
"Waktu itu macam-macam, jualan karpet, apa ajalah gue keliling, apa aja yang gue bisa dapat duit, gue lakukan itu. Ngajar termasuk salah satunya. Ngajar bahasa Inggris untuk anak kelas 2 SD, 3 SD," kata Reza Rahadian.
Tak hanya itu, Reza juga pernah menjadi pelayan sebuah kafe di Jakarta Selatan. Tahun demi tahun berlalu, kini Reza mampu untuk memperbaiki perekonomian keluarga. Bahkan, dia berhasil menyekolahkan adiknya di San Fransisco dan Boston.
2. Pindah Agama
Reza Rahadian terlahir dengan orang tua beda agama. Ayahnya beragama Islam, sementara sang ibu beragama Kristen.
Dibesarkan oleh sang bunda, tentunya nilai-nilai Kristen sudah tertanam kan di dalam diri Reza sejak dini. Namun seiring bertambahnya usia, pria berdarah Iran-Maluku itu merasa panggilan hatinya adalah memeluk agama Islam.
Tanpa adanya paksaan, Reza Rahadian pun mantap menjadi mualaf di usia mudanya kala itu. Sehingga, agama yang dianutnya pun berbeda dengan sang ibunda.
“Tapi begitu gua meyakini panggilan gua ke sana (Islam), gua bersyukur itu bukan karena alasan apapun. Kerjaan bukan, pasangan bukan, orang sekitar mungkin mengajak, gak sama sekali. Itu merupakan komunikasi dengan yang di Atas,” ungkap Reza Rahadian.
3. Tak pernah bertemu ayah kandung
Reza Rahadian mengaku tak pernah bertemu dengan sosok ayah kandungnya sejak kecil. Dia tak memiliki gambaran sedikitpun terkait bentuk wajah maupun tubuh sang ayah sejak dini.
Pasalnya, ayah kandungnya telah meninggalkan sang ibu sejak dirinya masih berusia enam bulan. Hingga kini, Reza kerap menyebutnya sudah meninggal ketika ada orang yang bertanya tentang sosok ayahnya.
"Gue bahkan nggak tahu rupanya seperti apa, wujudnya bagaimana. Gue nggak tahu. Karena dia meninggalkan ibu gue dari gue umur enam bulan lima bulan. Jadi gue nggak punya gambaran sama sekali," imbuhnya.
4. Murid mendiang Glenn Fredly
Sebelum menjadi mualaf, masa kecil Reza Rahadian tentunya dipenuhi dengan kegiatan yang biasa dilakukan dalam agama sebelumnya yakni Kristen, seperti sekolah minggu.
Bahkan, ada salah satu musisi besar Indonesia, yakni mendiang Glenn Fredly yang turut menjadi guru Reza di sekolah minggu. Ini menjadi kisah menarik tersendiri bagi Reza.
"Gue dari kecil sekolah minggu. Glenn Fredly adalah salah satu guru sekolah minggu gue di gereja waktu itu. Jadi gue dibesarkan secara Kristen. Nilai-nilai itu ada di dalam hidup gue," katanya.
5. Keluarga tetap rukun
Meski sudah menjadi mualaf, Reza Rahadian tetap rukun dengan keluarganya yang memeluk Kristen. Mereka menjalani hidup dengan toleransi yang tinggi serta saling menghargai.
Menganut agama Islam tak membuat Reza membatasi diri dengan keluarga. Setiap ada perayaan atau acara keagamaan umat Kristen, aktor Habibie & Ainun itu juga turut ikut menyambutnya.
"Nyokap Natalan, gue paling senang karena itu momen gue mendekorasi pohon Natal. Kalau nyokap gue kebaktian, gue akan ada. Minimal gue menghormati, sekalian colongan ambil foto," tutur Reza.
Reza pun tak pernah mempermasalahkan jika keluarganya melaksanakan kegiatan keagamaan di dalam ruangan ibadahnya. Baginya, hidup dengan saling menghargai perbedaan adalah suatu keindahan.
"Aku membiarkan nyokap merayakan Natal atau Paskah. Mau ada kebaktian di rumah, di tempat gue sholat di situ juga bisa berdoa kepada Tuhan Yesus dengan caranya," ujar pria berdarah Iran-Maluku itu.
Editor : Chris
Artikel Terkait