Saat ini, penelitian mengenai hubungan antara konsumsi daging kambing dan hipertensi masih dalam tahap awal. Penting untuk terus mengikuti perkembangan penelitian dan mendapatkan informasi dari sumber-sumber terpercaya sebelum membuat kesimpulan definitif mengenai efek daging kambing terhadap hipertensi.
Daging kambing sering dikaitkan dengan stigma hipertensi karena kandungan lemaknya. Meskipun daging kambing termasuk dalam kategori daging rendah lemak, konsumsi yang berlebihan dapat menyebabkan peningkatan asupan energi yang melebihi kebutuhan tubuh.
Peningkatan konsumsi lemak jenuh dapat berhubungan dengan peningkatan kadar kolesterol jahat atau low-density lipoprotein (LDL) dalam darah. Tingginya kadar LDL ini bisa berkontribusi terhadap penyumbatan pembuluh darah oleh lemak, yang pada gilirannya dapat meningkatkan risiko masalah kardiovaskular.
Oleh karena itu, penting untuk menjaga keseimbangan dalam konsumsi daging kambing dan makanan lainnya serta menjaga asupan lemak secara umum.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait