MEDAN, iNewsMedan.id - Polisi menemukan fakta baru dalam kasus kematian mahasiswi USU, Mahira Dinabila, yang tewas di kediamannya, Kompleks Riviera, Kota Medan beberapa waktu lalu.
Kapolrestabes Medan Kombes Valentino Alfa Tatareda mengatakan, Mahira sempat memesan racun dari Bogor. Hal itu diketahui lewat jejak digital dalam handphone korban.
"Keterangan petunjuk sudah dilakukan. Bahwa pemesanan lewat salah satu aplikator yang sudah kita periksa di sana, bahwa benar-benar memang almarhumah ini memesan," jelasnya, Rabu (14/6/2023).
Ia juga mengaku mendapatkan bukti, bahwa Mahira memesan racun potas melalui salah satu aplikasi jasa pengiriman online. Namun, ia tidak merinci kapan korban melakukan pemesanan racun tersebut.
"Lalu pengirimannya di Bogor juga sudah kita cek betul-betul mengirim ke almarhumah. Yang dipesan racun potas," terangnya.
Lebih lanjut Valentino menambahkan, bahwa Mahira sempat mencari informasi di internet terkait cara bunuh diri. Namun, sambung Valentino, pihaknya masih menduga korban bunuh diri.
"Alat untuk membantu (racun) itu, ada teh manis. Jadi dicampur ke teh manis, lalu diminumnya. Kira-kira begitu," ujarnya.
Terkait kasus kematian ini, ungkap Valentino, pihaknya masih menunggu keterangan resmi dari Laboratorium Forensik Polda Sumut dan RS Bhayangkara terkait hasil autopsi korban.
"Ini kan harus dibuktikan secara ilmiah. Kita sudah koordinasi dengan Kepala Labfor, mudah-mudahan dalam waktu satu dua hari ke depan, sudah ada keterangan tertulis," pungkasnya.
Editor : Odi Siregar
Artikel Terkait