350 Boneka Ada di Desa Nagoro Jepang, Jadi Teman Setia Lansia

Noviah Fauziah/Network
Desa boneka di Desa Nagoro, Jepang (Ina Jaffe/NPR.org)

MEDAN, iNewsMedan.id - Ada banyak cerita misterius yang dapat membuat siapa saja merinding saat mendengarnya. Setiap negara memiliki kisah misteri tersendiri, termasuk di Jepang.

Salah satu cerita misterius yang menarik terjadi di Jepang adalah di sebuah desa. Jika Anda berkunjung ke desa tersebut, Anda akan melihat boneka-boneka yang menyerupai manusia. Bagaimana penampakannya? Berikut ini penjelasannya.

Desa tersebut bernama Nagoro dan terletak di lembah tersembunyi di Shikoku, Jepang. Karena lokasinya yang terpencil, penduduk desa tersebut pergi ke kota-kota besar untuk mencari pekerjaan. Hal ini membuat desa tersebut tampak sepi. Tidak ada penjual atau warung kecil yang biasanya ada di desa terpencil. Selain itu, ketika penduduk meninggal dunia, tidak ada yang menggantikan mereka.

Foto: Verge

Beberapa tahun yang lalu, seorang penduduk asli Nagoro bernama Ayano Tsukimi kembali ke desa kelahirannya. Namun, dia merasa sedih melihat desanya yang kosong dan terbengkalai. Untuk mengisi kekosongan tersebut, Ayano Tsukimi kemudian membuat beberapa boneka. Boneka-boneka tersebut menggambarkan penduduk desa, mulai dari anak-anak, petani, hingga lansia yang sedang duduk-duduk.

Saat ini, sekitar 350 boneka berukuran besar tersebar di dalam dan sekitar Nagoro. Dalam film dokumenter berjudul "The Valley Of Dolls," Fritz Schumann menjelajahi dunia Tsukimi, menyoroti proses pembuatan boneka dan mengungkapkan motivasi di baliknya.

Sebuah sekolah lokal yang dulunya dipenuhi oleh anak-anak dan guru sekarang dihuni oleh puluhan boneka yang duduk diam menunggu pelajaran dimulai. Awalnya, Tsukimi menemukan keahliannya hampir secara kebetulan. Ketika benih yang dia tanam gagal tumbuh, dia memutuskan untuk membuat boneka sawah seperti ayahnya. Ide untuk menciptakan kembali desa yang pernah dia kenal muncul pada saat itu.

Boneka-boneka tersebut dibuat dengan menggunakan jerami, kain, dan pakaian tua, menyerupai orang-orangan sawah yang sederhana. Tsukimi terus membuat figur baru untuk menggantikan boneka-boneka yang sudah tua. Keberadaan boneka-boneka ini mengingatkan pada boneka arwah atau spirit doll.

Tujuan dibuatnya boneka-boneka ini hampir serupa dengan konsep boneka arwah, di mana benda mati dianggap hidup, yang kemudian menimbulkan berbagai kontroversi. Sementara itu, boneka-boneka yang ada di Nagoro, Jepang, diciptakan untuk mengisi kekosongan desa dan menggantikan masyarakat yang telah meninggalkan rumah mereka begitu saja.

Desa Nagoro juga menjadi tempat wisata yang populer. Para pengunjung dapat melihat berbagai jenis boneka yang ditempatkan sesuai dengan karakter dan kegiatan mereka.

Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network