Lebih lanjut, Bobby Nasution berharap agar Polres Belawan dan Dishub Medan untuk membuat hotline (saluran siaga) khusus untuk menampung langsung pengaduan para sopir saat terjadi kemacetan maupun ketika bajing loncat beraksi.
Bobby menegaskan bahwa penanganan kemacetan dan memberikan rasa aman bagi para sopir truk harus secepatnya dilakukan guna mempercepat pergerakan ekonomi pasca Pandemi Covid-19.
"Jangan Pandeminya hilang, tapi kegiatan-kegiatan lama justru menjadi beban untuk pemulihan ekonomi di Kota Medan, termasuk Belawan," pungkasnya.
Tak hanya itu, instruksi ini diungkapkan Bobby untuk menanggapi keluhan salah seorang sopir truk bernama John Samosir. Di mana, sopir itu menyebut, ia bersama rekannya sering mengalami kemacetan mulai Simpang Buaya sampai pintu masuk Pelabuhan Belawan.
"Kemacetan sangat membahayakan para supir, sebab bajing lompat beraksi saat kemacetan terjadi. Kami harus bertaruh nyawa untuk mempertahankan barang-barang yang dibawa. Bahkan, salah seorang sopir truk sempat kena tikam saat mempertahankan barangnya yang hendak diambil bajing loncat. Untuk itu kami berharap agar persoalan kemacetan dan aksi bajing loncat ini dapat diatasi," harapnya.
Kampanye Simpatik Penerapan STID di Pelabuhan Belawan dirangkaikan dengan Pemberian Paket Sembako Menyambut Ramadhan 1444 H kepada 1.000 Sopir Angkutan Pelabuhan. Selain itu juga diisi dengan Penandatanganan Kesepakatan Bersama Antara Pemko Medan Cq Dishub Kota Medan dengan Otoritas Pelabuhan Utama Belawan.
Acara ini juga turut dihadiri Kepala Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Belawan Wisnu Handoko, Letkol Taufan mewakili Lantamal I Belawan, Kapolres Pelabuhan Belawan AKBP Josua Tampubolon SH MH, Kepala Regional Head I PT Pelindo Yarham Harid GM PT Pelindo Cabang Belawan Jonedi Ramli dan Ketua Organda Haposan Siallagan.
Editor : Odi Siregar
Artikel Terkait