MEDAN, iNewsMedan.id - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Tsaquf atau Gus Yahya, mengatakan banyak orang salah mengartikan pernyataan dari Said Aqil Siradj yang menyerukan boikot tak bayar pajak.
“Saya kira orang salah paham. Sebenarnya beliau tidak menyerukan pembangkangan pajak. Tapi beliau seperti memberi peringatan kalau akuntabilitas tidak ditegakkan bisa-bisa orang akan menolak untuk membayar pajak. Saya kira itu yang harus dipahami dalam pernyataan beliau,” ujarnya di Medan, Selasa (7/3/2023).
Gus Yahya menegaskan bahwa Nahdatul Ulama (NU) tidak akan melakukan sesuatu yang bisa mencederai kepentingan negara termasuk dalam hal pajak.
“Karena pajak adalah kepentingan negara yang paling strategis. NU tidak mungkin melakukan sesuatu yang bisa mengganggu kepentingan negara dalam hal pajak,” jelasnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa Direktur Jenderal Pajak Kementerian Keuangan, Suryo Utomo, telah menemui dirinya imbas dari pernyataan Said Aqil. Gus Yahya pun membeberkan isi dari pertemuan pada Kamis (2/3/2023) lalu.
“Mereka meminta penjelasan apakah benar NU akan membuat gerakan pembangkangan pajak. Saya sampaikan saja dengan terbuka bahwa NU menuntut akuntabilitas yang lebih dari ditjen pajak dan secara umum bagi semua kinerja pemerintah,” pungkasnya.
Diketahui, Said Aqil menyerukan boikot tak bayar pajak melalui akun Instagram miliknya pada Selasa 28 Februari 2023. Hal itu diucapkannya imbas dari kasus penganiayaan yang dilakukan Mario Dandy Satrio anak dari pejabat Kementerian Keuangan yakni Rafael Alun Trisambodo.
Editor : Odi Siregar
Artikel Terkait