"Posisi mantan Ketua DPW DKI Jakarta tersebut tidaklah sebanding dengan Ketua Umum PSI yang selama ini bekerja dan melakukan konsolidasi hampir di semua provinsi se Indonesia dan lolos menjadi peserta pemilu 2024 mendatang," ucapnya.
Menurut Nezar, langkah yang di ambil oleh mantan Ketua DPW PSI DKI Jakarta Michael Sianipar yang mengundurkan diri sebagai kader sudah tepat dari pada diberhentikan oleh DPP PSI yang selama ini melihat dan memiliki sejumlah catatan hitam terhadap Michael yang nantinya akan menjadi dasar pengambilan keputusan pemberhentian.
"Ambisi mantan ketua DPW DKI Jakarta tersebut salah satunya ingin mengambil posisi Ketum sepertinya harus gagal total. Sehingga Michael sendiri sepertinya mencari-cari berbagai alasan pembenaran mengungkapkan agar internal PSI instropeksi," ungkap mantan anggota DPRD Sumut ini.
Para kader PSI, sambung Nezar, turut memperhatikan rekam jejak Michael selama menjabat ketua DPW Jakarta mengabaikan atau berlawanan dengan arah perjuangan PSI yang selama ini terus konsisten mengkritik mantan Gubernur Jakarta Anies Baswedan.
"Kalau Michael ingin mendukung Anies silahkan, tapi DPP PSI punya sikap tegas menilai Anies dan Michael harus tunduk kepada garis partai," kata Nezar.
Editor : Jafar Sembiring
Artikel Terkait