MEDAN, iNewsMedan.id - Kerawanan pangan (food insecurity), kemubaziran, dan susut pangan (food loss and waste), menjadi salah satu masalah yang perlu diselesaikan secara bersama-sama oleh semua pihak.
Hal itu disampaian CEO Yayasan Aksata Pangan Indonesia, Siti Suci Larasati, dalam acara Food Bank Talk dengan tema 'Fighting food insecurity and tackling surplus unsold bread in Medan'.
"Tujuan acara ini adalah untuk membantu menginformasikan jumlah makanan berlebih yang dihasilkan dari toko roti, perhotelan, pesta pernikahan dan lainnya di Kota Medan di 11 bulan terakhir dalam program Food Heroes," ucap Larasati, di Kota Medan. Selasa (6/12/2022).
Larasati menambahkan, acara ini bertujuan untuk mendorong kesadaran terhadap pemahaman isu Food Loss and Waste (FLW), serta peningkatan kerja sama dengan donatur dan penerima manfaat.
Kemudian, kegiatan ini juga sebagai tolak ukur penilaian yang berkembang atas kinerja Food Bank dari waktu ke waktu dengan dibantu oleh publikasi rekan-rekan media.
"Target kita, awalnya tiga toko roti sekarang jadi lima toko roti dan target kita dari 16 menjadi 25 apa yang kita kerjakan," tuturnya.
Selain itu, Larasati mengungkapkan, bahwa Aksata Pangan telah resmi menjadi anggota global bersertifikat dari Global Foodbanking Network (GFN) di Chicago, Amerika Serikat.
Editor : Odi Siregar
Artikel Terkait