Lebih dari 50 relawan, termasuk mahasiswa dari enam universitas berbeda di Medan ikut berpartisipasi. Kata Gordon memasuki musim liburan Tahun Baru, dirinya memuji Aksata Pangan atas pekerjaan mereka dan menyampaikan terima kasih yang tulus kepada para donatur, relawan, penasehat, dan penyelenggara yang bersama-sama memungkinkan pekerjaan penting ini.
"Di Tahun Baru mendatang, baik melalui Aksata Pangan atau organisasi lain, marilah kita masing-masing mencari cara untuk berkontribusi, seperti dengan menyumbangkan waktu, makanan, atau uang untuk membantu mereka yang membutuhkan," katanya.
Sementara itu, Board of Director Aksata Pangan, Zaid Perdana Nasution menambahkan bahwa kelompok ini anak-anak muda yang harus didukung karena membantu masyarakat.
"Kami mengimbau berbagai pihak karena ini salah satu cara untuk kita bisa menyelesaikan masalah lingkungan. Kami minta berbagai pihak mendukung kegiatan kita," tambahnya.
Diketahui, Yayasan Aksata Pangan Indonesia adalah organisasi yang bergerak sebagai Food Bank atau Bank Makanan yang mengumpulkan, menyimpan, dan mendistribusikan makanan berlebih dari berbagai sumber dan membagikan kepada masyarakat yang membutuhkan.
Lalu, di tahun 2022, Aksata Pangan merupakan salah satu penerima grants dari Young Southeast Asian Leaders Initiative (YSEALI) Seeds for the Future yang di sponsori oleh The U.S. Department States, U.S. Mission to ASEAN, dan Cultural Vistas.
Hampir 5 tahun beroperasi, Aksata Pangan sudah bekerja sama dengan perusahaan makanan seperti Nestle Indonesia, Nutrifood, Sunpride, distributor, retail, hotel, katering dan F&B dalam menyelamatkan surplus produk.
Aksata Pangan telah menyalurkan makanan secara rutin ke puluhan ribu masyarakat di 16 kecamatan Kota Medan dan juga melalui 24 mitra garda terdepan biasa disebut Frontline Organization (FLO) yang terdiri dari panti asuhan, yayasan dan komunitas.
Editor : Odi Siregar
Artikel Terkait