Menurut Mahendra, perlu ada kelompok kerja yang membahas bagaimana visi besar ini bisa diwujudkan bersama-sama. Untuk itu, masing-masing negara perlu mengkaji dan menyiapkan regulasi yang memungkinkan terjadinya konektivitas sistem pembayaran tanpa batas (borderless) di kawasan ASEAN.
Ketua Umum Perbanas Kartika Wirjoatmodjo menyambut baik berbagai komitmen yang disepakati dalam ABC Meeting demi keberlanjutan ekonomi di kawasan ASEAN. Namun, tentunya, kesepakatan tersebut dalam implementasinya harus disesuaikan dengan kondisi di masing-masing negara karena tantangan yang dihadapi oleh masing-masing negara akan sangat berbeda.
“Kami di Perbanas akan menginisiasi sebuah kelompok kerja untuk mewujudkan payment system yang inklusif di kawasan ASEAN. Perbanas melihat, terobosan yang dilakukan oleh Bank Indonesia dalam menghadirkan sistem pembayaran yang efektif dan efisien, baik melalui QRIS maupun BI Fast, terbilang sukses. Nah, hal ini bisa ditingkatkan skala dan kapasitasnya di level ASEAN,” papar Tiko, sapaan Wakil Menteri BUMN itu.
Ketua Steering Committee ABC Meeting Taswin Zakaria mengucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada para perwakilan dari masing-masing negara maupun asosiasi yang secara aktif turut mengusulkan dan merumuskan langkah-langkah yang akan diambil untuk merealisasikan berbagai komitmen yang telah disepakati bersama.
“Semoga pertemuan 50th ASEAN Banking Council Meeting ini bisa menjadi booster dan pemercepat interkoneksi melalui inovasi digital,” harap Taswin Zakaria.
Sementara itu, Gubernur NTT Victor Bungtilu Laiskodat menyambut baik dan mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Perbanas dan anggota ABC yang memilih Labuan Bajo sebagai tempat penyelenggaran acara meeting. “Labuan Bajo menjadi salah satu destinasi prioritas di Indonesia. Kehadiran peserta ABC Meeting ke sini turut menjadi pendorong bagi pergerakan roda perekonomian di NTT yang Bungtilu sedang masa recovery pasca-pandemi Covid-19,” ujar Victor Laiskodat.
Editor : Ismail
Artikel Terkait