MEDAN, iNewsMedan.id - Para oknum polisi yang terlibat dalam kasus penganiayaan tenaga medis dan sekuriti di Rumah Sakit Bandung Jalan Mistar, Medan ternyata baru beberapa bulan dilantik menjadi Bintara di Polda Sumatera Utara.
Hal ini dibenarkan Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi. "Iya, baru dilantik jadi polisi, sudah beberapa bulan yang lalu," kata Kombes Pol Hadi Wahyudi, Selasa (8/11/2022).
Dari informasi yang diperoleh bahwa para oknum polisi Bintara berpangkat Brigadir Dua (Bripda) itu dilantik jadi polisi, pada Jumat 8 Juli 2022. Mereka ditugaskan di Direktorat Sabhara Polda Sumut.
Hingga saat ini Polrestabes Medan dan Propam Polda Sumut sudah memeriksa beberapa oknum anggota Polri yang diduga terlibat dalam penganiayaan tersebut
"Ada lebih dari 5 orang yang sudah diklarifikasi Penyidik Polrestabes Medan dan Propam Polda," kata Hadi.
Untuk diketahui, kasus penganiayaan tersebut terjadi pada Minggu (6/11/2022) pagi berawal dari empat orang yang sama-sama berteman dan saling mengenal antara Bripda T, Debye seorang mahasiswi, Ayu seorang perawat RS Bandung dan Iten seorang mahasiswi. Meraka nongkrong di salah satu kafe dan meminum alkohol.
Setelah itu pukul 04.00 WIB mereka menuju hotel memesan dua kamar. Karena Iten dan Ayu mabuk, agar tidak ribut keluar kamar mereka dikunci dari luar oleh Bripda T. Tetapi, Ayu marah dan menelpon kawan-kawannya sekuriti RS Bandung dan perawat bernama Wanda Winata.
Mereka kemudian datang berama kawan-kawannya. Setelah kunci kamar dibuka terjadi cekcok mulut antara Bripda T, sekuriti dan perawat.
Dari cekcok mulut itu, Bripda T dengan beberapa sekuriti dan salah seorang perawat Wanda Winata di salah satu Hotel. pukul 05.00 WIB, Bripda T bersama 6 temannya dan 1 warga sipil mendatangi RS Bandung dan Bripda T lansung menunjuk Wanda Winata, secara spontan empat orang teman Bripda T memukuli Wanda Winata hingga mengalami lebam di wajah.
Terkait kejadian tersebut, Polda Sumatera Utara dan Polrestabes Medan langsung bergerak cepat dan mengamankan para oknum polisi yang terlibat penganiayaan itu.
Editor : Ismail
Artikel Terkait