Lebih lanjut, Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Sistem Resi Gudang dan Pasar Lelang Komoditas Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) , Widiastuti menuturkan, pihaknya pun menawarkan pemanfaatan Sistem Resi Gudang ayam dalam bentuk ayam karkas sebagai jalan agar Integrator BUMN dalam hal ini PT Berdikari, yang juga telah mendapatkan Persetujuan sebagai Pengelola Gudang mampu membangun ekosistem perunggasan yang mampu menyerap produk peternak mandiri dengan harga yang pantas”.
“Terdapat dua macam bisnis model yang ditawarkan melalui pemanfaatan SRG untuk meminimalisir peliknya permasalahan tata niaga ayam potong. Adapun yang pertama adalah pemanfaatan SRG disisi hulu, dimana untuk mengatasi mahalnya harga pakan ayam dapat memanfaatkan gudang SRG sebagai tempat penyimpanan bahan baku pakan yaitu jagung.
Adanya kepastian stok bahan baku maka diharapkan harga pakan ayam relatif lebih stabil. Model bisnis yang kedua adalah pemanfaatan di sisi hilir, integrator menyediakan gudang Cold Storage untuk penyimpanan ayam karkas beku milik peternak mandiri agar mereka dapat memanfaatkan Pembiayaan SSRG yang diberikan melalui Lembaga Keuangan non bank sesuai dengan PMK No. 187 Tahun 2021, dengan plafon sebesar maksimal 500 juta atau 70 persen atas komoditi yang disimpan di Gudang SRG, dengan bunga sama dengan bunga KUR. Dengan kepastian jumlah pasokan ayam karkas beku yang dimilikinya diharapkan integrator mampu membidik pasar yang dapat meningkatkan nilai jual ayam karkas beku milik peternak tersebut," ungkapnya.
Sebagai catatan, KBI yang berperan sebagai Pusat Registrasi Resi Gudang menyebutkan, sepanjang tahun 2022 sampai dengan Agustus, registrasi resi gudang ayam karkas beku mencapai 14 RG dalam 54.164 kilogram, dengan nilai pembiayaan sebesar Rp1,2 miliar.
Editor : Odi Siregar
Artikel Terkait