"Untuk harga daging ayam, di Medan belakangan memang mengalami kenaikan cukup tinggi. Namun, saya masih menemukan bahwa dilapangan stok juga bermasalah, khususnya dari peternak ayam mandiri. Sehingga memicu terjadinya kenaikan harga," ujarnya.
Lebih lanjut, untuk komoditas cabai, harganya juga mengalami kenaikan dalam sepekan terakhir, khususnya cabai merah. Namun ia berkesimpulan bahwa faktor cuaca masih mendominasi pemicu kenaikan harga cabai merah. Curah hujan yang tinggi menjadi asal musabab sulitnya cabai merah turun harga dalam sepekan belakangan ini.
Harga beras di beberapa titik juga mengalami kenaikan meskipun terbilang tidak banyak. "Akan tetapi saya sudah mewanti-wanti kemungkinan kenaikan harga beras tersebut jauh hari sebelumnya. Hal ini dipicu oleh kenaikan harga pupuk dan pestisida, ditambah dengan daya beli petani yang terpukul. Sehingga berpeluang menggiring kenaikan harga beras nantinya," tuturnya.
Gunawan menambahkan, bansos pemerintah belakangan ini juga memasukan beras sebagai salah satu komoditas bantuan yang disalurkan kepada masyarakat. Untuk itu kita berharap kepada TPID, Pemerintah Daerah ataupun SATGAS Pangan untuk terus berada di pasar melakukan pengawasan terhadap distribusi kebutuhan pangan belakangan ini. Sehingga harga yang tercipta bukan merupakan imbas dari wacana kenaikan harga BBM yang belum berkesudahan.
Ditempat terpisah, pedangang bahan pokok di Pasar Halat Medan, Alex menambahkan, untuk harga telur ayam memang mengalami kenaikan namun untuk daya beli masyarakat cenderung normal.
"Meski pembelian dari masyarakat tidak terlalu banyak, namun masih terpantau normal. Ada banyak pilihan harga telur ayam, dan biasanya jika telur mengalami kenaikan harga, pembeli cenderung memilih harga telur yang termurah, di antaranya mulai dari Rp1.500 per butir hingga Rp1.900 per butir," pungkas Alex.
Editor : Jafar Sembiring
Artikel Terkait