Soeharto - KNIL
Presiden ke-2 Indonesia, yakni Soeharto memiliki riwayat pendidikan di beberapa tempat. Hal ini lantaran orang tuanya sering berpindah tugas.
Semula, Soeharto bersekolah di SD Puluhan, Godean, lalu pindah ke SD Pedes, Bantul. Kemudian, ia pindah lagi ke Wonogiri.
Saat duduk di bangku menengah pertama, Soeharto bersekolah di SMP Muhammadiyah di Yogyakarta. Namun, pendidikannya sempat terhambat karena kondisi ekonomi sehingga tidak dapat meneruskan pendidikan ke perguruan tinggi.
Mendapat kenyataan tersebut, pria kelahiran 8 Juni 1921 ini ternyata tidak patah semangat. Ia pun mendaftar sebagai anggota tentara Kerajaan Belanda, yakni Koninklijk Nederlands Indische Leger (KNIL) pada 1940 namun sekolah tersebut tidak setara dengan perguruan tinggi.
Ia sempat pula mengikuti Sekolah Kader di Gombong dan SSKAD (Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat) di Bandung pada 1959 -1960.
BJ Habibie - ITB, RWTH Aachen University
Bacharuddin Jusuf Habibie atau BJ Habibie dikenal sebagai presiden yang kaya akan prestasi. Kecerdasannya mengantarkan ia menemukan solusi atas permasalahan di dunia penerbangan sehingga ia mendapat julukan Mr. Crack.
Pria yang lahir di Parepare pada 25 Juni 1936 ini telah menunjukkan kepandaiannya di bidang matematika sejak duduk di bangku sekolah. Selepas SMA di Bandung pada 1954, ia melanjutkan pendidikan ke Institut Teknologi Bandung (ITB), di bidang teknik.
Baru sebentar menimba ilmu di sana, Habibie pindah kuliah ke Jerman. Ia menempuh pendidikan di RWTH (Rheinisch Westfälische Technische Hochschule) Aachen University di Jerman.
Di sana, Habibie mengambil pendidikan aeronautika dan astronautika dengan spesialisasi konstruksi pesawat terbang. Ia memperoleh gelar Diploma Ingenieur pada 1960. Kemudian, pada 1965, Habibie meraih gelar Doktor Ingenieur dengan predikat terbaik summa cum laude.
Editor : Odi Siregar
Artikel Terkait