Amerika Serikat
Jumlah kematian karena senjata api di Amerika Serikat (AS) mencapai 37%, pada 2019. Penggunaan senjata api yang dilonggarkan di AS membuat kasus penembakan di negara ini sangat tinggi. Baru baru ini kasus penembakan terjadi di SD Robb di Kota Uvalde, Texas Selatan.
Peristiwa yang terjadi pada 1 Juni 2022 lalu ini menyebabkan 21 orang tewas. Sebanyak 19 di antaranya merupakan anak-anak. Kepolisian AS mengungkapkan, asus pembunuhan ini dipicu cuaca yang lebih hangat. Cuaca yang lebih hangat atau panas ini membuat suhu tubuh menjadi tinggi dan menimbulkan emosi.
Pada 2020, profesor kebijakan kesehatan di Harvard TH Chan School of Public Health, David Hemenway, bersama dengan Paul Reeping yang merupakan mahasiswa bimbingannya, menulis makalah di Injury Epidemiology tentang hubungan antara suhu panas dengan angka kejahatan yang tinggi. Makalah ini menemukan, suhu 10 derajat Celsius secara signifikan dikaitkan dengan 34% penembakan yang terjadi pada hari kerja. Kemudian pada hari libur atau akhir pekan, penembakan meningkat menjadi 42%.
Venezuela
Venezuela adalah salah satu negara dengan tingkat kematian tinggi akibat penggunaan senjata. Pada 2019, Venezuela menyumbang 28,5% dari total kasus kematian akibat senjata api di seluruh dunia.
Regulasi mengenai penggunaan senjata di negara tersebut dikategorikan restriktif. Akan tetapi, negara ini menghadapi krisis politik di bawah pemerintahan sosialis pimpinan Nicolas Maduro. Situasi ekonomi juga memburuk dan tingkat kejahatan cukup tinggi.
Menurut data yang dikumpulkan oleh Observatory of Venezuelan Violence (OVV), jumlah pembunuhan di Venezuela 11.081 pada 2021, atau 40,9 per 100.000 penduduk. OVV merinci, salah satunya adalah kematian akibat kekerasan yang disebabkan oleh geng kriminal (11,5 per 100.000 penduduk).
Sedangkan berdasarkan Daftar Pantauan Darurat IRC (International Rescue Committee), ketika bentrokan antara pasukan nasional dan kelompok kriminal meningkat di wilayah perbatasan, kekerasan tetap menjadi salah satu risiko utama bagi rakyat Venezuela. (Diolah dari berbagai sumber/Litbang MPI/Septi Kurnia)
Editor : Odi Siregar
Artikel Terkait