Profil Christian Dior, Ahli Rancang Busana yang Dikenang Sebagai Legenda Mode Dunia 

Dinar Fitra Maghiszha
Profil Christian Dior, ahli busana yang dikenang sebagai legenda mode dunia. Foto: dior.com

PARIS, iNews.id - Christian Ernest Dior merupakan ahli busana asal Prancis. Ia merupakan pendiri rumah mode Christian Dior.

Dia dikenang sebagai legenda mode dunia. Christian Dior merupakan anak pesisir dari sebuah kota tepi laut, Normandia, Prancis. Lahir di Granville, 21 Januari 1905, Dior adalah anak kedua dari lima bersaudara dari orang tua bernama Maurice Dior, seorang pengusaha kaya produsen pupuk.

Saat berusia sekitar lima tahun, keluarganya pindah ke Paris. Sejak remaja, keluarganya mengharapkan Dior bekerja sebagai diplomat, yang dipandang profesi besar yang dapat membantu keluarga. Namun, Dior cenderung memilih untuk terlibat dalam aktivitas artistik dan bekerja dalam bidang seni.

Demi membuktikan kesungguhannya dalam menghasilkan uang, Dior mulai menjual sketsanya masing-masing seharga sekitar 10 sen di jalanan. Memiliki hak istimewa dari keluarga kaya membuat modal dengan cepat datang.

Pada 1928, sang ayah memberi modal Dior untuk membuka sebuah galeri seni kecil, di mana dia dan seorang temannya menjual karya-karya seni top dunia seperti Pablo Picasso. Sayang, hanya tiga tahun berjalan, galeri itu ditutup menyusul kematian ibu dan saudara laki-laki Dior, serta masalah keuangan selama era Depresi Besar yang mengakibatkan ayahnya kehilangan kendali atas bisnis keluarga.

Tekad yang kuat tidak membuat Dior menyerah menggapai mimpi dan passion-nya. Berkat keahliannya dalam merancang busana, pada 1937, Dior dipekerjakan oleh perancang busana Robert Piguet, yang memberinya kesempatan mendesain tiga koleksi Piguet. Sejumlah desain-desain busana Dior diterima cukup baik di kalangan pecinta busana.

Seiring meletusnya perang dunia, Dior meninggalkan Piguet untuk melaksanakan kewajiban militer. Pada 1942, setelah menyelesaikan tugas militernya, Dior bergabung dengan rumah mode Lucien Lelong. Selama Perang Dunia II, Dior sebagai karyawan Lelong sempat diminta untuk merancang gaun untuk istri perwira Nazi dan kolaborator Prancis, seperti yang dilakukan rumah mode lainnya yang tetap berbisnis selama perang, termasuk Jean Patou, Jeanne Lanvin, dan Nina Ricci.

Editor : Odi Siregar

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network