Perjanjian Indonesia – UAE CEPA Upaya Tingkatkan Ekspor ke Kawasan Teluk dan Timteng

Ismail
Penandatanganan IUAE–CEPA dilakukan oleh Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan dan Menteri Ekonomi Uni Emirat Arab (UEA) Abdulla bin Touq Al Marri.

Sementara    itu,    Direktur    Jenderal    Perundingan    Perdagangan    Internasional    Kementerian Perdagangan  Djatmiko  Bris Witjaksono  menyatakan, perundingan  IUAE–CEPA  sangat  bermanfaat bagi  Indonesia. Salah  satu alasannya  adalah terbukanya  akses  pasar  ke  UEA  melalui  penurunan dan  penghapusan  tarif  bea  masuk  sekitar  94 persen dari  total  pos  tarif  dengan  mekanisme penurunan secara langsung maupun bertahap saat perjanjian berlaku (entry into force).

Persetujuan  IUAE–CEPA mencakup pengaturan di  bidang  perdagangan barang,  perdagangan  jasa, investasi,  hak  kekayaan  intelektual, ekonomi Islam,  ketentuan  asal  barang,  prosedur  kepabeanan dan  fasilitasi  perdagangan,  kerja  sama  ekonomi,  pengadaan  barang  dan  jasa  pemerintah,  usaha kecil dan menengah, perdagangan digital, serta ketentuan hukum dan isu kelembagaan.

Isu ekonomi  Islam  dalam  IUAE–CEPA  ini  juga  menjadi  satu  catatan sejarah  bagi Indonesia.  Untuk kali  pertama, isu ekonomi  Islam/syariah  dimasukkan  sebagai  salah  satu  cakupan persetujuan kemitraan ekonomi komprehensif dengannegara mitra dagang Indonesia.

“Pengaturan pada  bab terkait ekonomi Islam dalam IUAE–CEPA, yang merupakan terobosan  unik bagi  Indonesia  dalam  upaya pengembangan  kerja  sama  terkait  ekonomi Islam, antara  lain melibatkan saling diakuinya sertifikasi  halal masing-masing  negara, usaha  kecil dan  menengah, serta ekonomi digital. Masih dalam bab yang sama, turut diatur kerja sama pengembangan sektor ekonomi Islam   yang   mencakup bahan   mentah,   makanan   dan   minuman,   obat-obatan   dan kosmetik, modest  fashion,  pariwisata,  media  dan  rekreasi,  serta pembiayaan Islami (Islamic finance),”ungkap Djatmiko.

Berdasarkan analisis Cost Benefitdan Prognosa IUAE–CEPA, dalam sepuluh tahun sejak entry into force (EIF),  ekspor  Indonesia  ke  UEA diproyeksikan  meningkat  sebesar  USD 844,4  juta  atau meningkat  53,90 persen.  Selain  itu,  impor  Indonesia  dari  UEA  juga  diproyeksikan meningkat sebesar 307,3 juta atau sekitar 18,26 persen. Hal tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengurangi defisit perdagangan dengan UEA.

Setelah  ditandatangani,  proses  lebih  lanjut  adalah  ratifikasi  atau  pengesahan  IUAE–CEPA  yang akan  dilakukan bersama  oleh  pemerintah dan Dewan  Perwakilan  Rakyat  Republik  Indonesa sebelum  akhirnya  nanti  dapat  berlaku  dan  dapat  dimanfaatkan  oleh  para  pelaku usaha  kedua negara. 

Editor : Ismail

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network