Bobby juga menekankan, selain OPD, jajarannya di kecamatan dan kelurahan, serta kepling harus ikut berkolaborasi untuk menangani stunting.
“Saya ingin ke depannya di seluruh kecamatan dan kelurahan, anak-anak yang alami stunting harus didata dengan lengkap, begitu juga terkait pekerjaan orang tua dan tempat tinggal mereka layak huni atau tidak," ucapnya.
"Kemudian, data seperti ini harus diketahui sehingga diketahui persoalannya apa dan bagaimana penanganannya. Selain itu target capaiannya juga harus jelas, saat saya menanyakan kembali soal data, semua sudah ada,” tegasnya.
Sebelumnya, Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kota Medan, Aulia Rachman menyampaikan, sesuai instruksi Wali Kota Medan, dirinya juga mengingatkan agar seluruh OPD harus lebih peka dan jeli terhadap warga yang terdeteksi dan memiliki indikasi stunting yang tinggi.
"Mulai dari Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Penataan Ruang (PKPPR), Dinas Pekerjaa Umum (PU), Dinas Koperasi dan UMKM, semua harus dilibatkan. Bahkan, Pak Wali juga sudah mengatakan, terkait stunting identik dengan warga yang ekonominya lemah. Oleh karenanya jika masyarakat sudah terdata, maka dapat diberikan bantuan UMKM agar warga tersebut mandiri dan menambah pendapatan mereka," jelas Wakil Wali Kota Medan tersebut.
Editor : Odi Siregar