JAKARTA, iNews.id- Sekretaris Generasi Pesona Indonesia Wilayah Aceh, Muhadzdzier M Salda, ST, M.Si, mengungkap bahwa penipuan online sangat banyak terjadi di berbagai macam e-commerce atau situs jual beli online. Pesatnya kemajuan teknologi saat ini meningkatkan resiko terjadinya penipuan online.
“Hal tersebut disebabkan oleh penggunaan internet yang tidak disertai dengan kemampuan literasi digital yang baik,” ucapnya saat menjadi narasumber webinar Ngobrol Bareng Legislator, Kamis (27/5).
Dia mengatakan bahwa semakin hari modus atau motif penipuan online semakin beragam, seperti phising, money mule, pharming, sniffing, dan social engineering. Dia juga memberikan tips dan trik untuk terhindar dari penipuan daring, diantaranya adalah dengan cara membuat password yang kuat dan aman, mengaktifkan verifikasi dua langkah, merahasiakan kode OTP, tidak posting data pribadi ke media sosial, mewaspadai link spam.
“Dan yang terpenting adalah memperkuat literasi digital. Namun, apabila masyarakat sudah terlanjur terkena modus penipuan online, masyarakat harus cepat lapor ke pihak yang berwewenang dan menyiapkan bukti-buktinya,” terangnya.
Oleh karena itu, kewaspadaan masyarakat ketika berselancar di internet harus ditingkatkan dan yang paling penting adalah memperkuat literasi digital agar tidak ada lagi masyarakat yang terkena penipuan online yang makin marak.
Sementara itu Anggota Komisi I DPR RI, H. Teuku Riefky Harsya, M.T, mengatakan bahwa arus kemajuan teknologi telah memberikan dampak yang besar dalam kehidupan sehari-hari. Dampak positifnya adalah membantu segala bentuk aktivitas masyarakat, baik dalam aspek pekerjaan, aktivitas bisnis, pendidikan, pelayanan masyarakat, hingga kesehatan.
“Namun, kemajuan teknologi ini tidak serta-merta menjamin keamanan setiap pengguna. Cyber crime makin marak terjadi sejalan dengan aktivitas daring itu sendiri,” pungkasnya.
Editor : Ismail