"Jadi 8 bulan tersisa nanti akan benar-benar membuat ekonomi Sumut dalam tekanan, khususnya jika dikaitkan dengan pengendalian inflasi. Dan masalah lain muncul karena pertumbuhan ekonomi Sumut secara kuartalan (kuartal 1 2022 terhadap kuartal 4 2021) justru minus 0.13%," jelasnya.
Jika nantinya, tambah Gunawan pertumbuhan ekonomi 2022 di akhir tahun hanya berkisar 3% hingga 4%, sementara inflasi juga berada di kisaran 3% hingga 4%, maka Sumut jelas tidak mendapatkan apa-apa.
"Buat apa ekonomi tumbuh tapi inflasi juga tinggi angkanya. Pertumbuhan ekonomi Sumut bakal sia-sia. Sumut mengalami laju pertumbuhan yang stagnan alias tidak bergerak. Dampak resesi ekonomi yang diakibatkan pandemi masih saja dirasakan oleh masyarakat Sumut sampai saat ini. Kita berharap pada pemerintah pusat maupun daerah agar sesegera mungkin membelanjakan anggaran pembangunannya," bebernya.
Editor : Ismail