Gunakan Dana Pribadi, Menteri Maruarar Sirait Bangun 103 Rumah Korban Bencana di Taput
TAPUT, iNewsMedan.id - Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait, memberikan jaminan kepastian hunian bagi warga terdampak bencana alam di Kabupaten Tapanuli Utara. Dalam acara groundbreaking yang digelar di Dusun Tornauli, Desa Dolok Nauli, Kecamatan Adiankoting, Minggu (21/12/2025), ia menegaskan pembangunan 103 Hunian Tetap (Huntap) harus rampung pada 21 Maret 2026.
Menariknya, pembangunan 103 unit rumah ini merupakan bantuan langsung secara pribadi dari Maruarar Sirait sebagai wujud kepedulian terhadap warga yang kehilangan tempat tinggal akibat bencana banjir dan longsor di wilayah tersebut.
Rumah-rumah tersebut akan dibangun dengan Tipe 36, yang dilengkapi dengan dua kamar tidur dan satu kamar mandi. Selain unit bangunan, para penerima bantuan juga akan mendapatkan hak atas tanah melalui sertifikat kepemilikan.
Menteri PKP menekankan bahwa kolaborasi antara pusat dan daerah adalah kunci utama. Ia memberikan instruksi khusus kepada Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara untuk melengkapi infrastruktur pendukung di area tersebut.
"Tanggung jawab pemerintah daerah adalah membangun jaringan air minum, jaringan listrik, jalan kompleks perumahan, hingga penyediaan lahan dan pengurusan sertifikat tanahnya," tegas Maruarar di hadapan Bupati Tapanuli Utara.
Dalam kunjungannya yang turut didampingi oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Maruarar mengingatkan agar lokasi hunian yang ditetapkan harus mendapatkan persetujuan dari DPRD setempat guna memastikan legalitas dan kenyamanan jangka panjang.
Ia juga menyampaikan pesan tegas mengenai integritas dalam penyaluran bantuan. Maruarar mengajak seluruh pemangku kepentingan (stakeholders) untuk bahu-membahu mempercepat penanganan bencana tanpa adanya praktik penyelewengan.
"Ini saatnya kita bersatu. Tidak boleh ada 'bocoran-bocoran' atau potongan pada bantuan yang akan diberikan kepada masyarakat. Semua harus sampai secara utuh," ujarnya.
Pihak pelaksana proyek berkomitmen menyelesaikan pembangunan dalam waktu tiga bulan ke depan. Harapannya, pada akhir Maret 2026, masyarakat terdampak sudah bisa menempati rumah baru mereka dengan layak dan aman.
"Semoga pembangunan hunian tetap ini memberikan manfaat nyata dan menjadi awal baru yang lebih baik bagi masyarakat yang terdampak bencana," tutup Maruarar.
Editor : Jafar Sembiring