get app
inews
Aa Text
Read Next : Event Trail Run Internasional Sukses, Dirut BPODT: Masyarakat Sangat Antusias dan Ekonomi Naik

Okupansi Tembus 80 Persen, Sibisa Hideaway Camp Jadi Motor Wisata Baru di Toba

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:13 WIB
header img
Okupansi Tembus 80 Persen, Sibisa Hideaway Camp Jadi Motor Wisata Baru di Toba. Foto: Dok BPODT

TOBA, iNewsMedan.id - Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT) berhasil meningkatkan produktivitas lahan di kawasan Toba Caldera Resort melalui pengembangan Sibisa Hideaway Camp yang mencatatkan tingkat hunian (okupansi) positif sejak beroperasi Oktober 2025.

Langkah ini diambil sebagai bagian dari strategi optimalisasi aset negara yang sebelumnya tidak produktif menjadi produk pariwisata bernilai tambah. Pada bulan pertama operasionalnya, unit glamping di kawasan tersebut mencatat tingkat hunian hingga 80 persen setiap akhir pekan.

Direktur BPODT yang membawahi bidang investasi, Raja Malem Tarigan, menjelaskan bahwa skema glamping dipilih karena sifatnya yang adaptif terhadap tren pasar saat ini.

“Sibisa Hideaway Camp adalah contoh bagaimana aset lahan BPODT dapat dioptimalkan menjadi produk wisata yang cepat dibangun, adaptif terhadap tren pasar, dan memiliki tingkat pengembalian yang sehat. Skema glamping memungkinkan pemanfaatan lahan secara efisien tanpa eksploitasi berlebihan terhadap lingkungan,” ujar Raja.

Meskipun sempat terdampak bencana alam di wilayah Sumatera Utara pada akhir November, BPODT memproyeksikan kunjungan akan kembali melonjak menjelang libur Natal dan Tahun Baru 2025–2026. Menurut Raja, konsep ini merupakan solusi investasi yang lebih rasional dibandingkan pembangunan hotel permanen di seluruh titik lahan.

“Tidak semua aset harus dikembangkan dalam bentuk hotel permanen. Glamping menjadi solusi antara—lebih cepat, lebih fleksibel, dan sesuai dengan karakter lanskap Danau Toba. Ini adalah pendekatan investasi yang rasional sekaligus berkelanjutan,” jelasnya.

Raja menambahkan bahwa pihaknya bertindak sebagai enabler yang membuka ruang kolaborasi seluas-luasnya bagi investor swasta melalui skema kerja sama pemanfaatan lahan yang transparan.

“BPODT berperan sebagai enabler. Kami menyiapkan lahannya, memastikan tata ruang dan lingkungan terjaga, lalu membuka peluang kerja sama investasi yang sehat dan transparan,” kata Raja.

Selain aspek bisnis, operasional Sibisa Hideaway Camp juga melibatkan pelaku UMKM lokal untuk penyediaan logistik dan jasa pendukung. Hal ini bertujuan agar pembangunan pariwisata memberikan dampak ekonomi langsung bagi masyarakat sekitar.

“Optimalisasi aset harus berdampak ganda: meningkatkan kinerja keuangan kawasan dan menghadirkan manfaat nyata bagi masyarakat sekitar. Inilah esensi pembangunan pariwisata berkelanjutan yang kami dorong di BPODT,” tambahnya.

Saat ini, kawasan tersebut menyediakan 12 unit glamping dan 50 unit tenda camping reguler dengan berbagai fasilitas pendukung seperti flying fox, memanah, hingga pelacakan alam. Strategi ini diharapkan mampu memperpanjang durasi tinggal wisatawan di Danau Toba.

“Kami optimistis glamping dan camping ground akan menjadi salah satu motor peningkatan kunjungan dan pendapatan kawasan. Sibisa Hideaway Camp kami posisikan sebagai model awal optimalisasi aset BPODT yang dapat direplikasi di lokasi lain di Danau Toba,” tutup Raja.

Editor : Jafar Sembiring

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut