get app
inews
Aa Text
Read Next : Rancang Kurikulum Kepariwisataan, BPODT Gandeng Pemprovsu dan Geopark 

BPODT, Mahasiswa, dan Kampus Bahas Strategi Bersama Majukan Danau Toba

Sabtu, 14 Juni 2025 | 17:53 WIB
header img
Dirut BPODT Jimmy Panjaitan satdialog publik bertajuk “Menatap Masa Depan Pariwisata Danau Toba”  di Gedung Fakultas Hukum UKI, Jakarta, Jumat (13/6/2025). (Ist)

JAKARTA, iNewsMedan.id– Sekitar 300an mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (UKI) yang tergabung dalam organisasi Ikatan Mahasiswa/i Batak Nasional (IMAIBANA) mayoritas perantau asal kawasan Danau Toba, menggelar dialog publik bertajuk “Menatap Masa Depan Pariwisata Danau Toba”  di Gedung Fakultas Hukum UKI, Jakarta, Jumat (13/6/2025). 

Forum ini menghadirkan pembahasan mendalam terkait tantangan dan prospek pengembangan pariwisata di kawasan Danau Toba sebagai salah satu destinasi super prioritas nasional. 

Hadir sebagai pemateri Lamhot Sinaga (Wakil Ketua Komisi VII DPR RI), Jimmy Panjaitan (Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Danau Toba/BPODT), serta Dr. Hulman Panjaitan (Wakil Rektor UKI). Para narasumber menyoroti sejumlah persoalan mendasar yang menjadi ganjalan dalam akselerasi pariwisata kawasan, mulai dari skema kerja sama investasi yang dinilai belum sepenuhnya berpihak pada kepentingan investor, hingga minimnya gebrakan promosi berskala internasional. 

Menurut Jimmy Panjaitan, upaya promosi harus dilakukan secara agresif dan berani, salah satunya melalui penyelenggaraan event internasional yang mampu menarik perhatian dunia. “Kita tidak bisa lagi setengah hati. Promosi harus jor-joran, kita perlu event besar untuk menarik wisatawan mancanegara,” ujarnya. 

"Dan hingga saat ini kami juga terus berupaya meyakinkan investor untuk berinvestasi, sembari kami memperjuangkan perubahan jangka waktu investasi yang diinginkan investor agar lebih baik," tambahnya. 

Sementara itu, Lamhot Sinaga menyoroti pentingnya strategi promosi yang lebih progresif. Ia menganalisa kecenderungan di berbagai negara yang berhasil mengembangkan sektor pariwisata melalui pendekatan berbeda, termasuk optimalisasi event olahraga atau sport tourism. “Kalau kita lihat Italia atau Jepang, mereka punya agenda rutin yang berkelas internasional. Kita masih perlu banyak berbenah, khususnya dalam menjadikan pariwisata sebagai industri yang kompetitif,” ujarnya. 

Editor : Ismail

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut