MEDAN, iNews.id - Satgas Pangan Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Utara masih menemukan harga minyak goreng curah dan cabai di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) di beberapa daerah di Provinsi Sumatera Utara.
Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Sumut Kombes Pol Hadi Wahyudi mengatakan bahwa Tim Satgas Pangan pada Rabu (6/4/2022) mendapatkan harga komoditas di atas HET di antaranya minyak goreng curah.
"Sejak tanggal 16 Maret 2022 pemerintah sudah menetapkan HET minyak goreng curah yaitu Rp 14 ribu per liter atau Rp 15.500 per kilogram. Sedangkan untuk minyak goreng kemasan mengikuti harga keekonomian dan mekanisme pasar, saat ini di masyarakat harga rata-rata minyak goreng curah sebesar Rp20.000 per kilo," kata Kabid Humas, Jumat (7/4/2022).
Kata Hadi, ketersediaan minyak goreng relatif cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat karena produksi minyak goreng di Provinsi Sumut tidak ada kendala.
"Dan berdasarkan data di Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sumut terjadi surplus produksi minyak goreng," ucapnya.
Stok minyak goreng di pasar atau toko tradisional juga cukup meskipun dengan harga yang masih beragam. "Sementara di ritel-ritel modern seperti Indomaret, Alfamart, Alfamidi ketersediaan minyak goreng khususnya kemasan premium masih mencukupi," ujar Hadi.
Selain minyak goreng curah, kata Hadi tim Satgas Pangan Polda Sumut juga menemukan harga cabai rawit dan merah di atas HET.
"Saat ini harga cabai rawit cenderung mengalami kenaikan mencapai Rp 58 ribu per kilo sedangkan HET Rp 29 ribu per kilo. Harga cabai rawit di atas HET ini ditemukan di wilayah Kabupaten Toba," ungkap Hadi.
Sedangkan cabai merah juga mengalami kenaikah harga hingga Rp60 ribu per kilogram di wilayah Kabupaten Tapteng dan Nisel.
"HET cabai merah Rp28.500 perkilo," terang Hadi.
Hadi menuturkan, diperkirakan harga cabai rawit dan merah akan terus mengalami peningkatan selama Bulan Ramadan bahkan hingga Hari Raya Idul Fitri.
"Karena disamping permintaan yang meningkat saat ini banyak tanaman cabai yang mati karena hujan terus-menerus akibatnya produksi mengalami penurunan," terang dia.
Sedangkan harga beberapa komoditas lainnya seperti kedelai, telur ayam, gula pasir, daging sapi, daging ayam, beras medium, beras premium, bawang putih dan bawang merah, masih cenderung relatif.
"Secara umum harga dan ketersediaan bahan kebutuhan pokok lainnya saat bulan Ramadhan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri relatif stabil dan tidak ada gejolak, kecuali komoditas minyak goreng dan cabai," jelas Hadi.
Saat ini tim Satgas Pangan telah melakukan upaya-upaya signifikan untuk menjaga agar harga dan ketersediaan bahan kebutuhan pokok tetap terjaga dan tidak terjadi gejolak. Satgas Pangan juga terus melakukan monitoring terhadap seluruh produsen dan distributor minyak goreng yang ada di Sumut.
"Untuk senantiasa menjaga pasokan dan ketersediaan minyak goreng dan melaporkannya secara periodik kepada Ketua Satgas Pangan Sumut," kata Kabid Humas.
Kabid Humas Polda Sumut juga menegaskan bahwa pihaknya melakukan koordinasi dengan para stakeholder dan melaksanakan rapat secara periodik dengan Satgas Pangan dan instansi terkait serta para pelaku pasar.
"Melakukan penegakan hukum yang tegas sebagai upaya terakhir terhadap para spekulan yang sengaja mengambil keuntungan dari gejolak yang terjadi di masyarkat khususnya melakukan penimbunan atau penyimpangan lainnya," tegas Hadi.
Editor : Ismail