get app
inews
Aa Text
Read Next : Kisah Inspiratif Fadli Zufwari Sukses Bangun Agensi Pemasaran Digital untuk Ekosistem Kreatif Medan

Tak Sekadar Sembuh: Bu Lily Mengubah Ujian Hidup Menjadi Cahaya bagi Penyintas Kanker

Selasa, 02 Desember 2025 | 13:12 WIB
header img
Tak Sekadar Sembuh: Bu Lily Mengubah Ujian Hidup Menjadi Cahaya bagi Penyintas Kanker. Foto: Istimewa

MEDAN, iNewsMedan.id- Di balik senyumnya yang hangat, tak banyak yang mengetahui betapa panjang dan berliku perjalanan hidup Bu Lily sebagai penyintas kanker payudara. Ia percaya bahwa risiko tidak bisa ditebak, namun perlindungan bisa disiapkan. Keputusan yang ia buat hampir dua dekade silam menjadi penentu besar dalam menyelamatkan dirinya dan keluarganya.

Segalanya berawal pada Juli 2013. Pemeriksaan kesehatan rutin menemukan benjolan padat 1 cm di payudara kirinya. Setelah melalui rangkaian pemeriksaan di Jakarta dan Malaysia, hasil patologi yang keluar menghentak hidupnya: kanker payudara stadium 1. “Saya tidak punya riwayat keluarga, tidak ada gejala. Semua terungkap dari medical check-up. Dari situ saya belajar, deteksi dini bisa menyelamatkan nyawa,” kenangnya.

Beruntung, tujuh tahun sebelumnya—November 2006—Bu Lily sudah memiliki proteksi kesehatan dari Prudential Indonesia. Nalurinya sebagai ibu dan pengusaha membuatnya memahami pentingnya perlindungan finansial, tanpa pernah membayangkan betapa besar manfaatnya kelak.

Operasi pertamanya dilakukan di Mahkota Medical Centre, Malaysia. Ia mendapatkan layanan terbaik tanpa perlu memikirkan biaya. Operasi lanjutan serta 25 sesi radioterapi di MRCCC Siloam Hospital Semanggi juga sepenuhnya ditanggung oleh Prudential Indonesia. Hingga 2017, kondisi Bu Lily dinyatakan aman.

Namun Maret 2018 datang membawa ujian baru: sel kanker kembali muncul di bekas luka operasi. Pada 3 April 2018, ia menjalani mastektomi radikal kiri dengan biaya Rp167 juta—seluruhnya kembali ditanggung asuransi. “Waktu itu saya fokus sembuh, bukan biaya. Itu sangat melegakan,” ujarnya.

Enam siklus kemoterapi pun ia jalani dari Juni hingga Oktober 2018. Meski tidak mudah, justru dari ruang perawatan itulah tumbuh empati dan panggilan hatinya. Ia mendirikan komunitas Samudra Kasih di MRCCC Siloam Semanggi sebagai ruang saling menguatkan bagi sesama penyintas kanker.

“Saya tidak ingin perjalanan saya berhenti di sembuh. Saya ingin menjadi bagian dari kekuatan yang menyembuhkan orang lain,” katanya.

Tahun 2023 kembali memberi ujian: hasil PET scan menunjukkan pertumbuhan sel kanker di kelenjar getah bening dan liver. Ia menjalani operasi kelima di MRCCC Siloam dan histerektomi total di Malaysia. Pada 2024, ia kembali menghadapi pembesaran kelenjar di leher dan paru.

Bu Lily mencari second opinion ke delapan dokter onkologi di tiga negara. Hasil biopsi di Malaysia menunjukkan kondisi tersebut hanya infeksi, dan terapi target tetap dilanjutkan. Semua biaya—baik di dalam maupun luar negeri—kembali ditanggung penuh oleh Prudential Indonesia. “Saya bersyukur bisa memilih dokter dan rumah sakit terbaik, bahkan di luar negeri, tanpa harus memikirkan biaya,” ungkapnya.

Kisah Bu Lily menunjukkan betapa pentingnya deteksi dini dan proteksi finansial. Menurut GLOBOCAN 2022, kanker payudara menjadi kasus tertinggi di Indonesia dengan 66.271 kasus baru, dan 70% di antaranya terdeteksi pada stadium lanjut. Padahal, deteksi dini terbukti meningkatkan peluang kesembuhan dan menekan biaya perawatan.

Studi Prudential “Suara Pasien” juga mencatat bahwa hampir 9 dari 10 orang menunda perawatan, terutama karena kurangnya informasi kesehatan yang jelas, biaya yang menjadi sumber stres, dan prioritas keluarga.

Perlindungan yang tepat membantu pasien fokus pada kesembuhan, bukan kecemasan. Ini sejalan dengan komitmen Prudential Indonesia dan MRCCC Siloam Hospitals dalam mengampanyekan deteksi dini melalui program skrining kanker payudara. Hingga kini, 1.000 nasabah telah mengikuti program skrining tersebut.

Prudential Indonesia juga aktif mengedukasi masyarakat melalui seminar dan webinar Breast Cancer Awareness bersama jaringan PRUPriority Hospital.

Kini, Bu Lily masih menjalani terapi lanjutan dan pemeriksaan rutin. Namun hidupnya bukan lagi tentang ketakutan, melainkan tentang harapan. Ia terus berbagi edukasi mengenai deteksi dini dan pentingnya proteksi kesehatan. “Hidup berawal dari huruf B—Birth, dan berakhir pada D—Death. Di antaranya ada C—Choice. Pilihan Anda hari ini menentukan masa depan Anda,” ujarnya dengan senyum tegar.

Editor : Ismail

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut