17 Warga Tewas Akibat Banjir dan Longsor di Sumut, BNPB Ingatkan Waspada Cuaca Ekstrem

MEDAN, iNewsMedan.id - Bencana banjir dan tanah longsor melanda tujuh kabupaten/kota di Sumatera Utara, dipicu oleh hujan deras akibat pengaruh Siklon Tropis KOTO di Laut Sulu dan Bibit Siklon 95B di Selat Malaka. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, hingga kini, sebanyak 17 warga dilaporkan meninggal dunia dan puluhan lainnya mengalami luka-luka.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menyatakan bahwa empat wilayah Kota Sibolga, Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, dan Tapanuli Selatan diterjang longsor dan banjir secara bersamaan. Sementara Kota Padangsidimpuan, Mandailing Natal, dan Nias Selatan dilanda banjir.

Baca Juga

Ribuan Warga Mengungsi Akibat Banjir Medan, Wali Kota Pastikan Bantuan Tersalurkan

"Selain 17 korban jiwa, peristiwa ini juga mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat secara signifikan," kata Abdul Muhari dalam keterangan tertulisnya, Rabu (26/11/2025).

Dampak paling parah tercatat di wilayah Tapanuli Raya, dengan angka kerusakan dan korban yang tinggi:

- Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel): Bencana ini telah menyebabkan 8 orang meninggal dunia dan 58 luka-luka. Sebanyak 2.851 warga terpaksa mengungsi. Bencana berdampak di 11 kecamatan, memutus dua jembatan, dan memaksa tim gabungan mengerahkan alat berat untuk membuka akses jalan.

Baca Juga

Polres Pematangsiantar Bersihkan Gorong-gorong Jalan Medan, Antisipasi Banjir Saat Musim Hujan

- Kota Sibolga: Hujan deras selama dua hari memicu banjir yang menyeret kendaraan dan longsor di 15 kelurahan. Data dari Polda Sumut mencatat 5 orang meninggal dunia dan 4 orang masih dalam pencarian.

- Tapanuli Tengah (Tapteng): Lebih dari 1.902 unit rumah terdampak banjir di 9 kecamatan. BNPB dan tim gabungan telah mendirikan tenda pengungsian dan mendistribusikan bantuan. Polda Sumut mencatat tambahan 4 orang meninggal akibat tertimbun longsor di Dusun 1 Desa Mardame.

- Tapanuli Utara (Taput): 50 unit rumah terdampak dan dua jembatan terputus. BPBD merekomendasikan jalur alternatif Pangaribuan - Silantom sebagai akses sementara.

Editor : Jafar Sembiring