get app
inews
Aa Text
Read Next : Rico Waas: Perempuan Tiang Peradaban dan Penggerak Kemajuan Bangsa

Apel Siaga: Rico Waas Apresiasi Komitmen Bersama Hadapi Bencana Hidrometeorologi

Rabu, 05 November 2025 | 15:58 WIB
header img
Wali Kota Medan, Rico Tri Putra Bayu Waas, mengikuti Apel Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi yang diselenggarakan oleh Polrestabes Medan. Foto: Dok Pemko Medan

MEDAN, iNewsMedan.id - Wali Kota Medan, Rico Tri Putra Bayu Waas, menekankan pentingnya koordinasi menyeluruh antar-stakeholder dalam penanganan bencana. Menurutnya, respons terhadap bencana tidak dapat dilakukan secara parsial, melainkan harus melibatkan semua pihak mulai dari TNI, Polri, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), hingga sektor kesehatan.

Penegasan tersebut disampaikan Wali Kota Rico Waas usai mengikuti Apel Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi yang diselenggarakan oleh Polrestabes Medan di Lapangan Benteng Medan, Rabu (5/11/2025).

Rico Waas menyatakan apresiasi tinggi atas pelaksanaan apel tersebut, yang dinilainya sebagai wujud komitmen bersama dalam memperkuat kesiapsiagaan menghadapi ancaman bencana.

Saat meninjau peralatan tanggap bencana di lokasi, Wali Kota juga menyampaikan kepada Kapolrestabes Medan, Kombes Jean Calvijn Simanjuntak, bahwa Pemerintah Kota Medan memiliki kesiapan personel dan perlengkapan. Ia memastikan seluruh sumber daya Pemko Medan dapat digunakan secara bersama-sama jika terjadi bencana.

“Ini bentuk nyata dari komitmen bersama dalam menghadapi situasi darurat," jelasnya.

Sebelumnya, Kapolrestabes Medan Jean Calvijn Simanjuntak, yang bertindak sebagai pemimpin apel, membacakan amanat tertulis Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Kapolrestabes menyebutkan apel ini bertujuan untuk membangun kesadaran, kesiapsiagaan, dan kemampuan menghadapi keadaan darurat.

Dalam amanatnya, Calvijn memaparkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga 19 Oktober 2025, yang mencatat 2.606 bencana alam di Indonesia. Bencana tersebut didominasi oleh banjir (1.289 kejadian), cuaca ekstrem (544), kebakaran hutan dan lahan (511), tanah longsor (189), gempa bumi (22), serta erupsi gunung berapi (4).

"Dampak bencana alam tersebut tidak hanya menimbulkan korban jiwa dan kerugian ekonomi, tetapi juga meninggalkan trauma psikologis serta mengganggu keberlangsungan kehidupan sosial masyarakat," ujar Calvijn.

Ia menekankan bahwa kecepatan dan ketepatan respons adalah faktor utama keberhasilan penanganan bencana. Oleh karena itu, diperlukan sinergi dan kolaborasi terintegrasi dari seluruh elemen bangsa, termasuk TNI-Polri, pemerintah daerah, BPBD, Basarnas, PMI, dan BMKG, untuk memaksimalkan mitigasi dan menurunkan tingkat kerentanan masyarakat terhadap risiko bencana.

Apel tersebut diikuti oleh personel gabungan, antara lain dari TNI-Polri, BPBD, Dinas Perhubungan (Dishub), Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), dan Pramuka.

Editor : Jafar Sembiring

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut