get app
inews
Aa Text
Read Next : Housingpreneur Datang ke USU: Dicari Anak Muda Medan yang Berani Lawan Rumah Model Gitu-Gitu Aja!

Tambahan Dana Segar Rp25 Triliun Siap Dorong Kredit Perumahan 

Sabtu, 20 September 2025 | 10:43 WIB
header img
Direktur Utama PT BTN Tbk, Nixon LP Napitupulu, memaparkan proyeksi penyerapan likuiditas Rp25 triliun hingga akhir 2025 dalam forum Media Gathering BTN 2025: Energi Baru BTN Perkuat Transformasi Berkelanjutan di Bandung, Jumat (19/9). Foto: Istimewa

BANDUNG, iNewsMedan.id-  PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) optimistis tambahan likuiditas Rp25 triliun dari pemerintah akan terserap sepenuhnya hingga akhir 2025. 

Keyakinan ini sejalan dengan tingginya permintaan kredit, khususnya di sektor perumahan, serta kesiapan BTN dalam mempercepat penyaluran pembiayaan. 

Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu, menyampaikan bahwa dukungan pemerintah melalui penempatan dana tersebut mampu meredakan ketatnya persaingan pendanaan antarbank. Menurutnya, persaingan kini bergeser dari perebutan likuiditas menjadi kompetisi penyaluran kredit. 

“Tambahan dana Rp25 triliun membuat likuiditas BTN aman setidaknya enam bulan ke depan. Saya perkirakan seluruhnya sudah terserap pada Desember tahun ini,” ujar Nixon dalam forum Media Gathering BTN 2025: Energi Baru BTN Perkuat Transformasi Berkelanjutan di Bandung, Jumat (19/9). 

Direktur Finance and Strategy BTN, Nofry Rony Poetra, menambahkan, rata-rata penyaluran kredit BTN saat ini mencapai Rp6–7 triliun per bulan, baik untuk ekosistem perumahan maupun kredit non-perumahan. “Dengan rata-rata tersebut, dana Rp25 triliun akan habis terserap sesuai Rencana Bisnis Bank (RBB) BTN,” jelasnya. 

Sebelumnya, pemerintah melalui Kementerian Keuangan menyalurkan Rp200 triliun ke lima bank BUMN, dengan porsi Rp25 triliun untuk BTN. Dana tersebut berlaku enam bulan dan dapat diperpanjang. Skema ini mirip Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) saat pandemi, di mana BTN sempat menerima Rp10 triliun dan berhasil menyalurkannya sehingga mendukung pemulihan ekonomi. 

Menurut Nixon, tambahan likuiditas kali ini akan mempercepat realisasi pipeline kredit BTN yang mencapai lebih dari Rp30 triliun. “Demand di BTN besar, pipeline sudah ada. Tambahan dana ini membuat proses percepatan akad lebih mudah sehingga nasabah tidak lari ke bank lain,” tegasnya. 

Editor : Ismail

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut