Kapolda Sumut 'Mandul'? ISA Sumut Desak Tindak Tegas Mafia Gas Oplosan

MEDAN, iNewsMedan.id - Ketua Wilayah Ikatan Sarjana Alwasliyah (ISA) Sumatera Utara, Abdul Thaib Siahaan, melayangkan ultimatum keras kepada para mafia pengoplos gas LPG. Peringatan ini datang menyusul temuan investigasi ISA Sumut di lapangan yang menunjukkan adanya konsorsium besar yang mengubah gas subsidi 3 kg menjadi tabung non-subsidi 5,5 kg, 12 kg, dan 50 kg.
Abdul Thaib mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengidentifikasi identitas jaringan mafia tersebut, yang beroperasi di wilayah Marelan, Selambo, dan Selayang.
"Kami sudah telusuri di lapangan, ternyata ada konsorsium yang mentransfusi gas subsidi 3 kg menjadi non-subsidi. Kami sudah tahu identitas jaringannya, karena itu tolonglah untuk berhenti," tegas Abdul, seraya mengingatkan dampak negatif dari praktik ini terhadap masyarakat dan kebijakan pemerintah, Sabtu (16/8/2025).
Menurutnya, aktivitas ilegal ini menjadi salah satu pemicu kenaikan pajak dan harga kebutuhan pokok, termasuk PPh 21, yang memberatkan rakyat.
"Subsidi gas ini ternyata besar, dan menjadi persoalan krusial saat ini. Pemerintah selalu menggaungkan wacana 'subsidi' ketika berbicara pajak. Kalau begini, siapa yang menikmati subsidi ini? Ya, mafia kan?" ujarnya dengan nada kesal.
ISA Sumut melakukan uji petik di sejumlah tempat usaha, seperti hotel, rumah sakit, restoran, dan kafe, dan menemukan bahwa pemasok gas tersebut adalah konsorsium besar. Abdul juga mencurigai adanya instansi pemerintah yang menggunakan gas oplosan ini.
Abdul Thaib juga menyoroti kasus penggerebekan gudang pengoplosan di Marelan beberapa waktu lalu. Meskipun delapan tersangka telah diamankan, ia mempertanyakan kelanjutan proses hukum karena para tersangka seakan menghilang dan bos mereka tidak tersentuh.
"Kami curiga, jangan-jangan aparat penegak hukum juga terlibat atau justru merekalah pelaku yang sesungguhnya? Kejaksaan harus transparan kepada publik karena pihak kejaksaan juga hadir di lokasi," jelasnya.
Jika para mafia ini tidak menghentikan operasinya, meskipun sudah berpindah-pindah lokasi, Abdul mengancam akan memobilisasi massa. "Jika tidak, kami akan memobilisasi massa untuk mengepung lokasinya karena kami sudah tahu alamat gudangnya, termasuk yang ada di Jalan Pancur Siwah dan Jalan Bungan Ncole, Medan Selayang," ancamnya.
Ia juga meminta Pertamina lebih berhati-hati dalam menyalurkan LPG 3 kg dan meminta Kapolda Sumut bertindak tegas tanpa takut pada mafia ini. "Kapolda Sumut jangan mandul dan takut pada mafia ini, agar tidak menjadi fitnah," pungkasnya.
Editor : Jafar Sembiring