Kasus Ijazah Palsu Jokowi: Diperiksa di Solo, TPUA Tuding Polisi Tak Imparsial

JAKARTA, iNewsMedan.id - Mantan Presiden RI ke-7, Joko Widodo (Jokowi), hari ini menjalani pemeriksaan oleh penyidik Polda Metro Jaya terkait tudingan ijazah palsu. Pemeriksaan yang berlangsung selama tiga jam tersebut, dengan 45 pertanyaan diajukan, menarik perhatian karena lokasinya yang tidak biasa. 

Alih-alih di Markas Polda Metro Jaya di Jakarta, pemeriksaan digelar di Markas Polres Kota Solo, wilayah kediaman Jokowi.

Hal ini langsung disoroti oleh Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA). 

Melalui kuasa hukumnya, Ahmad Khozinudin, TPUA menuding polisi memberikan fasilitas spesial dan perlakuan berbeda kepada Jokowi dibandingkan dengan klien-kliennya dalam kasus serupa.

"Sekarang, saat yang lain diperiksa di Polda Metro Jaya, Jokowi diberikan fasilitas diperiksa di Solo. Jadi, Jokowi seperti mendapatkan fasilitas spesial dari polisi," ujar Ahmad saat dikonfirmasi.

Ahmad Khozinudin juga menyoroti perbedaan framing publik yang dilakukan pihak kepolisian. Ia membandingkan dengan kasus-kasus sebelumnya, seperti yang menimpa Roy Suryo, yang sempat disebut mangkir dari panggilan penyidik meski pemanggilan tersebut bersifat klarifikasi.

"Humas Polda mem-framing tidak memenuhi panggilan dan mangkir. Giliran Jokowi tidak memenuhi panggilan polisi, tidak ada rilis dari Humas Polda," tutur Ahmad.

Atas dasar perbedaan perlakuan ini, Ahmad Khozinudin mengaku pesimistis terhadap objektivitas dan keadilan dalam proses hukum kasus tudingan ijazah palsu ini. 

"Jika sudah demikian, kami ragu ada keadilan dalam proses ini. Karena polisi bertindak tidak imparsial, tidak equal," tegasnya.

Editor : Jafar Sembiring