get app
inews
Aa Text
Read Next : Kasus Covid-19 di Asia Meningkat, Dinkes Sumut Ajak Warga Terapkan PHBS

Medsos Jadi Senjata Baru Dinkes Sumut Hadapi “Emak-Emak Anti Vaksin 

Selasa, 15 Juli 2025 | 19:03 WIB
header img
Kabid P2P Dinkes Sumut Novita Rohdearni Saragih (dua dari kanan) berfoto bersama Senior Director Global Health Strategies Ganendra Awang Kristandya (dua dari kiri) usai pembukaan Pelatihan Peningkatan Kapasitas Promosi Imunisasi Berbasis Media Sosial.

Sejak dimulai, lebih dari 150 konten digital telah disebar melalui kanal resmi Dinas Kesehatan Medan dan dua puskesmas. Hasilnya: lebih dari 8 juta akun terjangkau. 

Bukan hanya itu, GHS juga membentuk WhatsApp Group Ibu Pandai, ruang diskusi daring bagi para ibu untuk berbagi info kesehatan langsung dari tenaga profesional. Data awal menunjukkan bahwa setiap tiga informasi yang dibagikan, satu ibu menunjukkan minat baru untuk mengimunisasi anaknya. 

Dr. dr. Anung Sugihantono, Senior Advisor GHS, menambahkan bahwa pendekatan lokal jadi kunci. “Yang menentukan imunisasi anak bukan cuma ibunya. Di Medan beda dengan Langkat, di Bitung beda dengan Manado. Itulah kenapa pesan-pesan ini harus dikemas secara lokal,” jelasnya. 

Dalam pelatihan, para peserta juga diajak memilih platform yang tepat—Facebook, WhatsApp, Instagram, hingga X (dulu Twitter)—sesuai karakter masyarakat di wilayah masing-masing. 

Ke depan, GHS dan Kemenkes akan membagikan alat ukur efektivitas kampanye berbasis media sosial. Ini penting, kata Anung, agar promosi kesehatan tidak lagi dianggap sekadar “cuap-cuap” tanpa hasil. 

“Kita harus bisa buktikan bahwa kampanye di medsos berdampak langsung pada peningkatan imunisasi. Kalau jalannya benar, hasilnya bisa diukur,” tutupnya.

Editor : Ismail

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut