Sumut Fokus Tangani Stunting Lewat Makanan Tambahan dan Pemetaan Data Gizi

MEDAN, iNewsMedan.id – Pemerintah Provinsi Sumatera Utara bersama Kementerian Kesehatan mulai menjalankan program bersama untuk mengatasi stunting, terutama pada ibu hamil dan balita yang mengalami masalah gizi.
Program ini menggabungkan dua pendekatan sekaligus: intervensi langsung seperti pemberian makanan, dan langkah pendukung seperti edukasi serta peningkatan layanan kesehatan. Salah satu bentuk nyata dari intervensi tersebut adalah Pemberian Makanan Tambahan (PMT) yang disalurkan melalui puskesmas dan didanai Kemenkes.
"PMT Lokal ini menyasar ibu hamil dan balita bermasalah gizi. Ini bentuk intervensi spesifik dari Kemenkes, dan sudah dituangkan dalam petunjuk teknis,” ujar Sekretaris Dinas Kesehatan Sumut, Hamid Rijal Lubis, Rabu(21/5/2025).
Paket makanan yang diberikan berupa nasi, lauk, sayur, dan kudapan dari bahan lokal seperti tempe dan jagung. Langkah ini diharapkan bisa memperbaiki asupan gizi secara langsung.
Sementara itu, Dinas Kesehatan Sumut bersama BKKBN juga akan memanfaatkan data keluarga berisiko stunting, kemiskinan ekstrem, dan status gizi balita untuk menentukan siapa saja yang perlu mendapat bantuan tambahan. Bantuan itu nantinya berupa paket senilai Rp450 ribu per bulan, selama tiga bulan.
“Ini gerakan bersama. Kita ingin ini menjadi bentuk kepedulian semua pihak untuk mencegah stunting,” ujar Hamid.
Program ini tidak hanya mengandalkan dana dari pemerintah. Partisipasi dari sektor swasta melalui CSR, serta kontribusi dari ASN, TNI/Polri, dan masyarakat umum juga diharapkan bisa memperkuat langkah penanganan.
Selain penanganan gizi langsung, pemerintah juga menjalankan upaya pencegahan jangka panjang. Misalnya, pemberian tablet tambah darah untuk remaja putri, edukasi gizi, serta pemeriksaan kehamilan dan kunjungan ke bayi baru lahir yang rutin dilakukan di puskesmas.
Data penerima bantuan saat ini sedang dalam tahap verifikasi. Proses ini dilakukan agar penyaluran bantuan lebih tepat sasaran dan hasilnya bisa dirasakan langsung oleh masyarakat.
“Skema dan pelaksanaan program ini sedang kita susun agar penanganannya tepat sasaran dan berdampak nyata,” tutup Hamid.
Editor : Ismail