Kronologi Master Limbad Ditahan Imigrasi Arab Saudi: Dituding Dajjal, Diminta Baca Alquran

JAKARTA, iNewsMedan.id – Kabar mengejutkan seputar penahanan pesulap fenomenal Master Limbad oleh petugas Imigrasi Bandara Internasional Raja Abdulaziz, Jeddah, Arab Saudi, akhirnya terkuak.
Asisten Master Limbad, yang memilih untuk tidak disebutkan namanya, membeberkan secara lengkap insiden tak terduga yang terjadi dalam perjalanan umrah ketiga sang pesulap.
Master Limbad di Jeddah diperiksa petugas imigrasi akibat penampilannya yang mencolok. Semua bermula ketika Master Limbad tiba di bandara Jeddah. Penampilannya yang sangat khas dengan gelang-gelang dan rambut gimbal sontak menarik perhatian petugas imigrasi. Mereka langsung menganggap penampilan sang master aneh dan menyeramkan.
Akibat penampilannya yang mencolok, Master Limbad diminta untuk masuk ke ruangan pemeriksaan terpisah, sementara jemaah umrah lainnya diizinkan melanjutkan perjalanan. Selama proses ini, Master Limbad didampingi oleh pemandu umrahnya saat diperiksa petugas yang mengiranya Dajjal.
Di dalam ruangan, petugas imigrasi menginterogasi Master Limbad mengenai identitas dan profesinya di Indonesia. Meskipun pemandunya menjawab semua pertanyaan, petugas tidak langsung percaya. "Mereka bahkan menuding Master Limbad sebagai dajjal, setan, iblis, dan penganut satanik," ungkap sang asisten.
Untuk membuktikan dugaan mereka, petugas imigrasi sampai memperdengarkan lantunan 30 juz ayat suci Alquran kepada Master Limbad. Mereka berharap pesulap asal Tegal itu akan menunjukkan reaksi aneh seperti kepanasan atau kesurupan. Namun, di luar dugaan, Master Limbad justru menikmati dan bahkan sempat tertidur pulas mendengarkan lantunan ayat suci tersebut. "Pihak imigrasi malah bingung 'kok nggak kenapa-kenapa?'," cerita asistennya.
Meskipun demikian, petugas masih belum sepenuhnya yakin bahwa Master Limbad adalah seorang Muslim dan pesulap yang memang berpenampilan unik. Mereka kemudian melakukan pemeriksaan fisik Master Limbad, mulai dari rambut, badan, hingga gigi taringnya. Setelah itu, Master Limbad diminta untuk membaca potongan ayat Al-Qur'an secara acak sebagai bukti keimanannya.
Dengan senang hati, Master Limbad membaca Alquran, salah satunya Surat Ar-Rum, hingga selesai dengan fasih. Melihat kemampuannya membaca ayat suci, barulah petugas imigrasi benar-benar percaya bahwa sang pesulap adalah seorang Muslim. Mereka pun segera membebaskannya dan bahkan berpelukan haru.
Setelah dibebaskan, pria berusia 53 tahun itu melanjutkan ibadah umrahnya. Tak tanggung-tanggung, ia bahkan mendapatkan pengawalan khusus dari tentara Saudi untuk memudahkan dirinya beribadah, termasuk salat di Raudhah, salat di Hijir Ismail, hingga mencium Hajar Aswad. Master Limbad juga diajak berkeliling ke berbagai daerah di Mekkah, termasuk gurun pasir.
Kisah penahanan yang berujung haru ini menjadi bukti bagaimana penampilan terkadang bisa mengecoh, namun keimanan dan keikhlasanlah yang berbicara. Ini juga menyoroti pentingnya pemahaman budaya dan profesionalisme dalam interaksi lintas negara.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta