get app
inews
Aa Text
Read Next : Presiden Prabowo Salurkan 36 Ekor Sapi Kurban ke Sumut

Warisan Ekologis Global: Sumut Siap Kelola 240.985 Hektare Ekosistem Batang Toru untuk Keberlanjutan

Selasa, 24 Juni 2025 | 16:08 WIB
header img
Wakil Gubernur Provinsi Sumatera Utara, H. Surya, menghadiri Dialog Para Pihak Dan Sosialisasi Kelompok Kerja Perlindungan Dan Pengelolaan Terpadu Ekosistem Batang Toru. Foto: Istimewa

MEDAN, iNewsMedan.id – Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprov Sumut) secara resmi membentuk Kelompok Kerja (Pokja) Perlindungan dan Pengelolaan Terpadu Ekosistem Batang Toru.

Pembentukan Pokja ini menandai tonggak penting dalam upaya kolaboratif untuk melindungi dan mengelola ekosistem seluas 240.985,21 hektare yang membentang di tiga kabupaten ini.

Ekosistem Batang Toru dikenal sebagai salah satu wilayah dengan keanekaragaman hayati tertinggi di Sumatera, menjadi habitat utama bagi orangutan tapanuli (Pongo tapanuliensis), harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae), serta spesies endemik lainnya.

Wakil Gubernur Provinsi Sumatera Utara, H. Surya, yang mewakili Gubernur Bobby Nasution, menegaskan komitmen penuh Pemerintah Provinsi dan Kabupaten untuk menjaga Ekosistem Batang Toru sebagai warisan ekologis global.

"Kelestarian Ekosistem Batang Toru bergantung pada kolaborasi semua pihak. Pembentukan Pokja ini selaras dengan visi pembangunan Sumatera Utara untuk menjadi provinsi yang unggul, maju, adil, dan berkelanjutan," ujar Surya dalam talk show bertajuk "Kebijakan Perlindungan dan Pengelolaan Ekosistem Batang Toru" di Kota Medan, Selasa (24/6/2025).

Ia juga berharap Pokja ini akan menjadi wadah konsolidasi antara konservasi dan pembangunan hijau.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Sumatra Utara, Yuliani Siregar, menambahkan bahwa Pokja akan berperan sebagai motor penggerak dalam menyelaraskan kebijakan dan program lintas sektor demi pembangunan berkelanjutan di wilayah ini.

"DLHK sebagai ketua Pokja akan memastikan setiap kebijakan mendukung pelestarian ekosistem. Kami mengajak semua pihak, termasuk Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, untuk bersinergi dalam penyusunan dan pelaksanaan Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Terpadu Ekosistem Batang Toru yang akan disusun bersama-sama," jelas Yuliani.

Direktur Jenderal KSDAE Kementerian Kehutanan, Dr. Satyawan Pudyatmoko, yang diwakili oleh Direktur Kawasan Konservasi, Sapto Aji Prabowo, menyampaikan bahwa strategi nasional dalam pengelolaan ekosistem penting di Indonesia berbasis pada pendekatan nilai konservasi tinggi dan kemitraan lintas sektor. Dalam konteks ini, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumatera Utara juga mengambil peran strategis sebagai mitra utama.

Kabupaten Tapanuli Selatan menunjukkan komitmen nyata dalam menyelaraskan kebijakan pembangunan daerah dengan upaya konservasi. "Kami telah memasukkan upaya perlindungan kawasan Batang Toru dalam RPJMD Tapanuli Selatan 2025–2029," ungkap Chairul Rizal Lubis, Kepala Bappeda Kabupaten Tapanuli Selatan. 

Ia juga menyebutkan bahwa kerja sama dengan mitra pembangunan telah menghasilkan kebijakan konkret, termasuk Peraturan Bupati tentang koridor satwa liar.

Wira Ardana, Sundaland Landscape Manager dari Konservasi Indonesia, menyoroti pentingnya pendanaan jangka panjang serta pemanfaatan data keanekaragaman hayati terkini sebagai fondasi dalam penyusunan kebijakan. 

"Konservasi Indonesia sebagai mitra Pemerintah Provinsi Sumatera Utara mendukung upaya penguatan tata kelola Ekosistem Batang Toru," kata Wira.

Dukungan yang diberikan salah satunya adalah terlibat aktif bersama pemerintah dan mitra pembangunan dalam menyusun Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Terpadu, termasuk mekanisme pembiayaan jangka panjang.

Dukungan dari kalangan akademisi juga terlihat melalui berbagai inovasi dan riset yang telah dilakukan Universitas Sumatera Utara bersama organisasi masyarakat sipil, dalam upaya memperkuat basis ilmiah perlindungan ekosistem ini.

Sebagai bagian dari kegiatan pembentukan Pokja, diselenggarakan sesi Focus Group Discussion (FGD) yang melibatkan anggota Pokja, guna menyusun rencana aksi tematik sesuai bidang kerja masing-masing.

Inisiatif ini diharapkan menjadi langkah awal menuju aksi nyata perlindungan Ekosistem Batang Toru yang kolaboratif, adil, dan berkelanjutan. 

Sebagai kawasan dengan keanekaragaman hayati tinggi dan sumber penghidupan masyarakat, perlindungan Ekosistem Batang Toru menjadi bagian integral dari visi pembangunan "Sumut Bermartabat dan Berkelanjutan".

Editor : Jafar Sembiring

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut