Kasus HIV di Medan Tembus 9.800, Kelompok LSL Paling Rentan

Dinkes Medan mengklaim telah menjalankan berbagai strategi: memperluas layanan tes dan pengobatan, menghapus stigma melalui kampanye daring dan lewat Puskesmas, serta menyediakan pemeriksaan viral load gratis.
Mereka juga menggandeng organisasi profesi, komunitas HIV, Kementerian Agama, hingga menyisir calon pengantin lewat skrining HIV sejak 2016. Pelaporan data juga dilakukan lewat aplikasi SIHA 2.1.
Pemantauan terbaru menunjukkan kelompok risiko tinggi terdiri dari LSL, penderita TB, pasangan ODHIV, pelanggan pekerja seks, dan populasi umum. Risiko sedang diisi oleh ibu hamil, penderita IMS, pekerja seks, dan waria. Sedangkan anak ODHIV, warga binaan, calon pengantin, dan pengguna narkoba suntik masuk kategori risiko rendah.
Dinkes Medan terus menyosialisasikan prinsip pencegahan ABCDE: Abstinence (tidak berhubungan seksual bebas), Be faithful (setia pada pasangan), Condom (gunakan kondom saat hubungan berisiko), Drugs (hindari narkoba), dan Education (edukasi diri tentang HIV/AIDS).
“Orang tua harus bekali anak, khususnya remaja laki-laki, dengan pendidikan seks yang benar dan ilmu agama, agar terhindar dari perilaku yang dilarang Allah,” imbau dr Pocut.
Editor : Ismail