RedDoorz Moncer di Medan, Saat Hotel Lain Sepi Pengunjung

MEDAN, iNewsMedan.id- Di tengah lesunya tingkat hunian hotel non-bintang di Sumatera Utara, RedDoorz justru melaju kencang. Platform perhotelan berbasis teknologi ini mencatat lonjakan okupansi yang signifikan di awal 2025, dengan Medan sebagai tulang punggung pertumbuhan mereka. 

Berdasarkan data internal, tingkat hunian properti RedDoorz di Sumut mencapai 33,45% pada kuartal pertama 2025. Angka ini jauh melampaui rata-rata tingkat hunian hotel non-bintang versi BPS yang hanya 20,44% per Maret 2025. Kota Medan mencatat okupansi tertinggi dengan 37,84%, sementara daerah wisata seperti Samosir dan Karo menyusul dengan 58,77% dan 47,92%. 

“Peningkatan ini menunjukkan kepercayaan publik terhadap akomodasi terjangkau namun berkualitas, khususnya di tengah kondisi ekonomi yang mendorong konsumen memilih opsi menginap yang lebih hemat namun nyaman,” ujar Cut Nany Indriani, Head of Marketing RedDoorz saat kegiatan media gathering di Medan, Selasa, (27/6). 

Menurutnya, Medan memiliki posisi strategis dalam lanskap perjalanan domestik. “Kawasan Medan kami lihat sangat potensial, karena mencakup berbagai segmen perjalanan, mulai dari bisnis, kuliner, hingga kunjungan keluarga,” tambahnya. 

RedDoorz mencatat, sebagian besar tamu berulang di Medan berasal dari kalangan pebisnis serta warga dari kota-kota sekitar seperti Aceh yang datang untuk mengunjungi keluarga. Segmen mahasiswa pun tak kalah besar, terutama pada momen penerimaan mahasiswa baru dan wisuda. 

Willy Arya Nugraha, Regional Business Relationship Lead RedDoorz, menambahkan bahwa ada tiga faktor utama yang mendorong pertumbuhan okupansi RedDoorz di Medan.

“Pertama, Medan adalah pusat bisnis dan perjalanan dinas yang menarik banyak pelaku ekonomi, sehingga kebutuhan akomodasi strategis dan terjangkau tinggi. Kedua, kota ini menjadi hub menuju destinasi wisata keluarga seperti Danau Toba, Berastagi, dan Pematang Siantar. Ketiga, kekayaan kuliner Medan sangat menarik bagi wisatawan, terutama di sekitar pusat makanan dan area komersial,” jelasnya saat pemaparan di Medan. 

Editor : Ismail