PSBI Sumut-Aceh Siap Jadi Motor Pembangunan, Fokus Ekonomi Kerakyatan dan Lingkungan Hidup

Rakerwil Gabungan PSBI Sumut & Aceh turut dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Ephorus Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Pdt Dr Victor Tinambunan. Dalam kesempatan tersebut, Ephorus menyampaikan keprihatinannya mengenai kerusakan alam yang terjadi di Tano Batak.
Secara tegas, Ephorus menyerukan penutupan operasional pabrik pulp PT Toba Pulp Lestari (TPL) yang berlokasi di Kabupaten Toba. Beliau menilai keberadaan TPL telah memicu berbagai krisis sosial dan ekologis, termasuk kerusakan alam, ketidakseimbangan ekosistem, dan rentetan bencana ekologis.
"Menjaga dan melestarikan lingkungan Tuhan merupakan tanggung jawab bersama. Krisis ekologis atau perubahan iklim berada di urutan pertama dari 10 ancaman global. Ini ancaman yang sangat mengerikan, dan jika tidak ada tindakan, kita akan menghadapi kiamat prematur," tegas Pdt Dr Victor Tinambunan.
Ephorus juga mengaitkan isu lingkungan dengan Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden, khususnya poin terkait ekonomi hijau dan penyelarasan kehidupan harmonis dengan lingkungan dan budaya. Beliau mengungkapkan bahwa HKBP telah secara resmi menyerukan penutupan TPL untuk selamanya pada tanggal 7 Mei lalu.
Mewakili Gubernur Sumut, Bobby Nasution, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Provinsi Sumut, Mulyono, menyampaikan selamat dan apresiasi kepada PSBI atas pelaksanaan Rakerwil Gabungan ini.
"Kami harapkan PSBI dapat merumuskan program kerja yang baik. Karena kami percaya selama ini PSBI sudah melakukan hal-hal baik di Sumut," pungkas Mulyono, menunjukkan harapan pemerintah provinsi terhadap kontribusi PSBI dalam pembangunan daerah.
Editor : Chris