Razman Arif Nasution Imbau Gatot Nurmantyo Sampaikan Kritik Secara Elegan

JAKARTA, iNewsMedan.id – Kepala Bidang Komunikasi Publik DPP GRIB Jaya, Razman Arif Nasution, angkat bicara terkait polemik pernyataan Ketua Umum GRIB Rosario de Marshall alias Hercules yang disorot oleh Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo.
Menurut Razman, perlu pelurusan terhadap istilah “purna-purna” yang dipakai Hercules agar tidak menimbulkan kesalahpahaman publik, khususnya di kalangan para purnawirawan TNI.
Dalam konferensi pers di Medan, Jumat, 2 Mei 2025, Razman menjelaskan bahwa Hercules hanya menyinggung istilah “purna-purna” sebagai bentuk ekspresi terhadap sikap sekelompok purnawirawan, bukan menyasar secara personal.
"Waktu itu beliau bilang, ‘Purna-purna itu, apa itu? Mampu kudeta?’ Itu bukan serangan ke semua purnawirawan, apalagi Pak Gatot," tegas Razman.
Ia menyebut, Hercules kebetulan hadir di Pengadilan Negeri Jakarta Utara karena ada keperluan di sekitar lokasi. Saat mampir ke ruang sidang, Hercules menyampaikan pandangannya terkait pernyataan Forum Purnawirawan TNI. Razman menekankan, pernyataan itu dilontarkan dalam suasana diskusi terbuka, bukan sebagai serangan kepada individu tertentu.
Lebih lanjut, Razman menyoroti kemarahan Gatot Nurmantyo yang menyebut Hercules “preman pakai baju ormas.” Menurutnya, itu merupakan respons yang berlebihan.
“Kami di GRIB tidak pernah menyinggung nama Pak Gatot. Tidak ada penyebutan pribadi dalam pernyataan Hercules. Lantas, kenapa beliau yang justru tersinggung?” ujar Razman.
Razman juga menjelaskan bahwa GRIB Jaya tetap menjunjung tinggi nilai kebangsaan dan mendukung penuh pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Ia menilai, sikap kritis terhadap pernyataan forum purnawirawan sah dilakukan sebagai bagian dari kebebasan berekspresi warga negara.
"Pak Hercules itu bukan pemimpin yang barbar. Beliau hanya bereaksi jika ada aksi. Kami tidak berniat menyerang siapa pun, tapi kami juga akan bersuara jika merasa disudutkan," ucap Razman.
Ia pun mengajak semua pihak, termasuk Gatot Nurmantyo, untuk berdialog terbuka jika ada perbedaan pandangan. "Kalau Pak Gatot ingin berdiskusi secara terbuka, kami siap. Biar publik tahu bagaimana sebenarnya substansi persoalan ini," tutup Razman
Editor : Ismail